JURNALPOLRI.MY.ID, Makassar – Pada hari ketiga pelaksanaan orientasi bagi para lulusan Bintara dan Tamtama gelombang 1 TA. 2024 Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), peserta menerima pembekalan penting mengenai fungsi pengawasan dalam institusi Polri. Bertempat di Aula Mappaoddang Polda Sulsel pada Rabu (31/7/2024), materi ini dibawakan oleh Auditor Kepolisian Tingkat III Itwasda Polda Sulsel, Kombes Pol Petrus Canisius Elwa Setyasto, S.I.K.
Kombes Petrus menegaskan kepada seluruh peserta orientasi untuk menghindari segala bentuk pelanggaran, baik pelanggaran pidana umum, pelanggaran disiplin, maupun kode etik. “Para peserta orientasi sekalian, saya sampaikan bahwa dalam melaksanakan tugas nantinya, hindarilah segala bentuk pelanggaran apapun. Hal-hal yang kurang baik agar dihindari, karena kita sebagai anggota Polri dalam bertindak dan berkehidupan dalam bermasyarakat semuanya diatur oleh undang-undang. Ada fungsi pengawasan yang akan memantau segala bentuk kegiatan yang kita lakukan selama bertugas,” tegas Kombes Petrus.
Pengabdian kepada masyarakat, lanjutnya, adalah yang paling utama yang wajib dilakukan sebagai anggota Polri. “Sudah banyak contoh senior-senior kalian yang melakukan pelanggaran akhirnya menyesal, jadi saya tegaskan kepada seluruh peserta orientasi agar mencontohi polisi yang baik karena itu akan membawa kebahagiaan bagi diri kalian sendiri kelak, menjadi kebanggaan tersendiri,” tambahnya.
Selama pelaksanaan orientasi, Kombes Petrus juga memutarkan video tayangan yang menampilkan contoh polisi yang buruk dan polisi yang baik kepada seluruh peserta orientasi. Tayangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran nyata tentang konsekuensi dari tindakan mereka sebagai anggota Polri. “Saya harap video ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kalian semua. Ingat, integritas dan moralitas adalah kunci utama dalam menjalankan tugas sebagai polisi,” ujarnya.
Di akhir materinya, Kombes Petrus mengajak seluruh peserta untuk menjaga netralitas pada pemilihan daerah yang akan datang. “Saat ini tahapan Pilkada 2024 sudah berlangsung. Para Bintara dan Tamtama remaja agar menghadapi Pilkada dengan netral dan tidak terlibat politik praktis. Semuanya sudah diatur pada Perpol Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kep dan KKEPolri Pasal 4 Huruf H. Konsekuensi hukumnya sangat jelas bagi yang ditemukan melanggar,” tutupnya.
Pentingnya orientasi ini tidak hanya terletak pada pengenalan tugas-tugas teknis sebagai anggota Polri, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai moral dan etika yang harus dijunjung tinggi. Kombes Petrus dengan tegas mengingatkan bahwa menjadi seorang polisi bukan hanya soal menjalankan tugas dengan baik, tetapi juga tentang bagaimana menjaga nama baik institusi dan mengabdi kepada masyarakat dengan sepenuh hati.
Reaksi peserta orientasi pun beragam, namun kebanyakan dari mereka merasa termotivasi dan mendapatkan wawasan baru mengenai pentingnya fungsi pengawasan dan netralitas dalam bertugas. “Materi yang disampaikan sangat mengena. Kami jadi lebih paham betapa pentingnya menjaga integritas dan netralitas dalam tugas sehari-hari,” ungkap salah satu peserta orientasi.
Kombes Petrus berharap bahwa melalui pembekalan ini, para lulusan Bintara dan Tamtama dapat menjadi polisi yang tidak hanya profesional dalam menjalankan tugas, tetapi juga mampu menjadi teladan bagi masyarakat. “Kalian adalah masa depan Polri. Jaga nama baik institusi ini dengan selalu bertindak sesuai dengan aturan dan menjaga netralitas. Ingat, kalian adalah pelindung dan pengayom masyarakat,” pesan Kombes Petrus.
Dengan berakhirnya orientasi hari ketiga ini, para peserta diharapkan semakin siap untuk terjun ke lapangan dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Pembekalan tentang fungsi pengawasan ini menjadi salah satu upaya Polda Sulsel untuk memastikan bahwa setiap anggota Polri mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Orientasi ini merupakan bagian dari upaya Polda Sulsel untuk membentuk polisi-polisi muda yang tidak hanya cakap dalam hal teknis, tetapi juga memiliki integritas dan moralitas yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mereka mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara, serta menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah mereka bertugas. (*)
