JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pagi yang basah di Desa Passeno, Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap, tak menyurutkan semangat warga. Berbekal alat pemotong rumput, cangkul, parang, dan sapu, mereka ke saluran air, bergotong-royong membersihkan sampah yang menyumbat aliran.
Di barisan terdepan, Personel Koramil 1420-07/Baranti, dipimpin langsung oleh Batituud Ramil, Peltu Sahabuddin, memberikan contoh nyata bagaimana kebersamaan bisa menjadi solusi bagi lingkungan.
Aksi kerja bakti yang digelar Sabtu (22/02/2025) ini bukan sekadar rutinitas. Lebih dari itu, kegiatan ini adalah upaya konkret mencegah banjir dan penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk di musim hujan.
Dengan penuh dedikasi, anggota Koramil dan warga bergantian mengangkat lumpur, memotong rumput liar, serta mengangkut sampah yang menumpuk di kiri dan kanan jalan.
Dalam suasana yang penuh semangat gotong-royong, Peltu Sahabuddin menegaskan pentingnya menjaga kebersihan saluran air agar air hujan dapat mengalir dengan lancar.
“Di musim hujan seperti ini, genangan air menjadi tempat favorit bagi nyamuk untuk berkembang biak. Jika tidak segera ditangani, bukan hanya banjir yang mengancam, tetapi juga penyakit seperti demam berdarah,” ujarnya dengan tegas.
Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Nyamuk, terutama Aedes aegypti, dikenal sebagai pembawa virus dengue yang bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, membersihkan saluran air adalah langkah kecil yang berdampak besar bagi kesehatan lingkungan dan keselamatan warga.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa hubungan antara TNI dan masyarakat tidak hanya sebatas pengamanan wilayah. Melalui aksi nyata seperti kerja bakti ini, warga semakin dekat dan merasakan manfaat dari kehadiran aparat teritorial.
“Kami tidak ingin hanya memberi perintah. Kami ingin terlibat langsung, menjadi bagian dari solusi,” kata Peltu Sahabuddin, yang sejak awal turun tangan membersihkan selokan bersama warga.
Salah satu warga, Pak Arifin, mengungkapkan rasa senangnya atas keterlibatan Koramil dalam aksi bersih-bersih ini.
“Biasanya kami cuma bersih-bersih sendiri, tapi kalau ada TNI yang ikut, rasanya lebih bersemangat. Kami jadi yakin kalau kerja bakti ini memang penting,” ujarnya sambil mengangkat karung berisi sampah plastik.
Saat matahari mulai meninggi, saluran air yang tadinya kotor kini tampak bersih. Sampah yang menggunung sudah diangkut, dan air mengalir lancar tanpa hambatan.
Meski lelah, raut wajah para peserta kerja bakti justru terlihat puas. Mereka menyadari bahwa menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi tugas bersama yang harus terus dipupuk.
Peltu Sahabuddin pun berharap kegiatan ini menjadi pemicu kesadaran warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami akan terus mengawal dan mendukung kegiatan seperti ini. Kebersihan lingkungan adalah investasi untuk kesehatan dan kenyamanan bersama,” tegasnya.
Hari itu, Desa Passeno tak hanya menjadi lebih bersih, tetapi juga semakin erat dalam kebersamaan.
Gotong-royong bukan hanya tentang membersihkan saluran air, tetapi juga tentang membangun kepedulian dan solidaritas di tengah masyarakat. (*)
