JURNALPOLRI.MY.ID, Pinrang – Mentari pagi bersinar cerah di Polres Pinrang saat langkah tegap Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol. Yudhiawan S.H., S.I.K., M.H., M.Si., beserta Ketua Bhayangkari Daerah Sulsel, Ny. Yunita Yudhiawan, menginjak halaman Mapolres.
Kehadiran mereka bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan perjalanan yang membawa pesan kuat dan simbol harapan baru.
Jajaran Pejabat Utama Polda Sulsel turut menyertai, sementara barisan personel Polres Pinrang menyambut dengan penuh kehormatan. Prosesi pengalungan bunga dan jajar kehormatan menjadi sambutan hangat yang mencerminkan rasa hormat mendalam dari Kapolres Pinrang dan Forkopimda Kabupaten.
Namun, kejutan sesungguhnya hadir di kolam belakang Mapolres. Dalam suasana khidmat, Kapolda bersama Forkopimda menabur 4.000 benih ikan nila.
Bukan hanya sebatas simbolis, aksi ini menegaskan komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan, seolah benih yang ditebar adalah representasi harapan untuk masa depan yang lebih sejahtera.
“Ketahanan pangan adalah tugas kita bersama, dan ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar jika dijaga dengan konsistensi,” ucap Kapolda, suaranya menggema di sela gemericik air kolam.
Di hadapan jajaran, Kapolda tak lupa menyampaikan apresiasi atas pengamanan Natal dan Tahun Baru yang berjalan lancar. Operasi Mantap Praja yang terlaksana baik menjadi bukti bahwa Polres Pinrang mampu menjaga stabilitas dan ketertiban masyarakat.
Namun, Kapolda tak hanya membawa pujian. Dalam arahannya, ia menanamkan pesan ketegasan, mengingatkan anggota untuk memegang teguh etika Polri – pilar yang menjadi fondasi dalam setiap langkah pengabdian.
“Etika adalah pondasi yang menjaga kita tetap berdiri tegak. Kejujuran dan tanggung jawab adalah nafas Polri,” tegasnya.
Lebih jauh, Kapolda menyoroti pentingnya inovasi di tubuh Polri, mendorong seluruh anggota untuk terus berkontribusi dalam mendukung program-program nasional.
Ia meminta agar setiap kasus yang tertunda segera diselesaikan dengan tuntas, menjadikan gelar perkara sebagai sarana menemukan titik terang.
“Kita tidak boleh membiarkan bayang-bayang kasus menggantung. Penyelesaian adalah bentuk tanggung jawab kita pada masyarakat,” ujar Kapolda dengan sorot mata tajam.
Satu pesan yang paling menyentuh adalah peringatan tegas mengenai bahaya judi online.
“Menang ketagihan, kalah penasaran. Akhirnya, yang ada hanya kerugian,” ucapnya, menancapkan kalimat yang mengundang refleksi mendalam.
Kunjungan ini tak berakhir tanpa sentuhan empati. Kapolda menyerahkan bantuan kepada personel Polri yang tengah berjuang melawan sakit menahun serta purnawirawan yang telah mengabdi.
Dalam pelukan solidaritas itu, tersirat pesan bahwa Polri adalah keluarga besar yang saling menjaga, bahkan di luar tugas resmi mereka.
Di bawah langit Pinrang yang mulai meredup, kunjungan ini meninggalkan jejak yang tak lekang oleh waktu.
Benih nila yang mengapung di kolam Mapolres menjadi simbol harapan, dan pesan Kapolda terpatri sebagai panduan bagi setiap personel yang berdiri di garis depan pengabdian. (*)
Sumber: Humas Polres Sidrap
