Example floating
Example floating
banner 970x200
Nasional

Langkahnya Babinsa, Sapunya Rakyat

118
×

Langkahnya Babinsa, Sapunya Rakyat

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Di sela bau tanah basah dan aroma sisa dagangan kemarin sore, suara sapu lidi bersahutan dengan suara kaki yang menjejak pelan-pelan. Bukan petugas kebersihan, bukan pula relawan berjaket oranye.

Mereka adalah warga Tanru Tedong, dan di tengah mereka berdiri seorang prajurit berseragam loreng: Babinsa 05 Dua Pitue, Kopda Irwan.

banner 300x600

Senin (4/8/2025) pagi itu, langit belum benar-benar cerah ketika langkah-langkah kecil menuju pasar mulai ramai. Namun bukan untuk berbelanja.

Kali ini, mereka membawa sapu lidi, karung bekas, dan semangat gotong royong yang mulai langka di zaman digital ini.

Babinsa 05 Dua Pitue dan warga gotong royong bersihkan area pasar.
Babinsa 05 Dua Pitue, Kopda Irwan bersama warga bersihkan Pasar Tanru Tedong.

Kopda Irwan tidak memberi perintah. Ia hanya hadir, menyapa, lalu mulai menyapu. Aksinya menjadi aba-aba diam yang tak butuh mikrofon.

Warga pun mengikuti. Ada yang membersihkan selokan, ada yang memungut sampah plastik, ada pula yang mengepel lantai los sayur.

Semua seakan bergerak dengan ritme yang sama: bersih karena sadar, bukan karena disuruh.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi, jadi kebersihannya harus selalu terjaga,” ujarnya.

Babinsa 05 Dua Pitue bukan baru sekali ini turun tangan. Tapi yang membedakan kali ini adalah momentum: pasar yang kotor, kesadaran warga yang mulai tumbuh, dan kehadiran seorang Babinsa yang tak hanya mengawasi tapi ikut mengangkat karung sampah.

Tak ada kamera media besar, tak ada spanduk acara. Hanya gerakan tangan yang jujur. Hanya peluh yang tak bisa dimanipulasi.

Di sela tumpukan sampah, lahirlah ikatan sosial yang lebih kuat dari sekadar basa-basi RT.

Kegiatan ini bukan hanya bersih-bersih pasar. Ini tentang menyapu egoisme, mencangkul rasa acuh, dan menanam kepedulian.

Apa yang dilakukan Kopda Irwan bersama warga adalah semacam pernyataan diam: bahwa Babinsa 05 Dua Pitue tak sekadar penjaga teritorial, tapi juga penjaga nurani warga.

Pasar Sentral Tanru Tedong hari itu tak hanya bersih dari sampah, tapi juga bersih dari diam. Karena ada satu langkah kecil yang menggerakkan banyak hati. Karena ada satu Babinsa yang memilih turun tangan, bukan angkat tangan.

Dan di sana, di sudut pasar yang mulai terang, sapu-sapu lidi masih terus menari. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *