JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Suasana Kabupaten Sidrap pada Jumat, 23 Agustus 2024, berubah menjadi arena unjuk rasa yang dipimpin oleh Aliansi Mahasiswa UMS Sidrap. Di bawah komando Muhammad Rijal sebagai koordinator lapangan (Koorlap), sekitar 120 mahasiswa berkumpul, menyuarakan tuntutan mereka. Dengan semangat yang menggelora, mereka menolak revisi UU Pilkada dan menuntut transparansi serta keadilan dalam sistem pemerintahan.
Namun, dalam hiruk-pikuk aksi yang memanas, sosok Letkol Inf. Awaloeddin, S.I.P., Dandim 1420/Sidrap, muncul sebagai penengah. Beliau turun langsung ke lapangan, bukan hanya untuk mengamankan, tetapi juga menenangkan massa. Kehadiran Dandim ini membawa angin sejuk di tengah kerumunan, mengubah suasana yang awalnya tegang menjadi lebih kondusif. “Kami mendengar dan memahami aspirasi kalian. Mari kita jaga ketertiban bersama,” ucap Awaloeddin dengan nada yang menenangkan, mencairkan ketegangan di antara para demonstran.
Di sisi lain, aksi tersebut juga dipantau secara ketat oleh unit intel yang dipimpin oleh Letda Kav Muhammad Nasir dari Danunit Intel Dim 1420/Sidrap. Kehadiran mereka memastikan bahwa setiap perkembangan di lapangan terkendali dengan baik. Meski berada di bawah bayang-bayang ketegangan, mereka tetap fokus dan sigap dalam menjalankan tugas pengamanan.
Unjuk rasa ini tidak hanya menjadi panggung bagi mahasiswa, tetapi juga menarik perhatian anggota DPRD Sidrap. Mereka memberikan tanggapan positif terhadap aspirasi yang disuarakan, menegaskan dukungan terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi serta kinerja Pj. Bupati Kabupaten Sidrap. Ini menunjukkan bahwa dialog dan komunikasi tetap menjadi jalan utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Aksi yang diawali dengan pertemuan di Islamic Centre ini berlanjut dengan orasi di bundaran kota Pangkajene. Kemudian, massa bergerak menuju Kantor DPRD Kabupaten Sidrap, di mana pertemuan dan orasi kembali dilakukan di ruang rapat DPRD. Orasi mereka menggema, namun tetap dalam batas-batas damai dan tertib.
Seluruh rangkaian aksi ini mendapat pengawalan ketat dari Polres Sidrap yang dipimpin oleh KOMPOL Nasri, S.Sos. Bersama dengan unit intel Dim 1420/Sidrap, mereka memastikan bahwa setiap langkah aksi berjalan dengan aman. Dalam suasana yang penuh dinamika, kerjasama antara pihak keamanan, mahasiswa, dan pemerintah daerah berhasil menciptakan keseimbangan yang menjaga Sidrap tetap kondusif.
Pada pukul 15:15 WITA, aksi unjuk rasa berakhir dengan lancar. Mahasiswa pulang dengan kepala tegak, mengetahui bahwa suara mereka telah didengar. Letkol Inf. Awaloeddin, S.I.P., dengan kepemimpinan yang bijaksana, telah menunjukkan bahwa keberanian dan kebijaksanaan bisa berjalan beriringan. Dalam setiap aksinya, Dandim 1420/Sidrap ini selalu memastikan bahwa keamanan dan ketertiban adalah prioritas, tanpa mengabaikan hak masyarakat untuk bersuara.
Aksi unjuk rasa ini menjadi bukti nyata bahwa dialog dan pendekatan humanis tetap menjadi cara terbaik dalam menjaga kedamaian. Dan, di bawah pimpinan Letkol Inf. Awaloeddin, Sidrap telah melewati satu lagi ujian demokrasi dengan gemilang. Semua pihak, dari mahasiswa hingga aparat keamanan, menunjukkan bahwa dengan kepala dingin, Sidrap bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga stabilitas dan harmoni di tengah perbedaan pendapat.
Dengan berakhirnya aksi ini, Sidrap kembali tenang. Namun, semangat untuk terus mengawal demokrasi tetap berkobar, membuktikan bahwa di tangan semua pihak yang terlibat, masa depan Sidrap yang lebih baik adalah tujuan bersama. (*)















