JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Di bawah langit Sidrap yang mulai beraroma hujan, deretan prajurit Kodim 1420/Sidrap bergerak lincah di seputaran Makodim Jl. Jenderal Sudirman, Kelurahan Majelling Wattang, Kecamatan Maritengngae.
Senin (25/11/2024) pagi itu, setelah upacara mingguan selesai, sebuah gerakan kecil yang berdampak besar mulai menggeliat—aksi bersih-bersih lingkungan.
Dipimpin oleh Serma Adhi Warsita, Batih Puanter Kodim, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas. Dengan sapuan tangan yang penuh semangat, ia menggerakkan seluruh anggota staf untuk merapikan sudut demi sudut halaman Makodim.
“Kebersihan adalah pondasi kenyamanan. Lingkungan kerja yang bersih memunculkan suasana hati yang tenang dan produktif,” ujar Serma Adhi sambil mengarahkan rekan-rekannya dengan penuh antusias.
Tidak hanya soal kenyamanan kerja, Serma Adhi menekankan urgensi lain di balik aksi tersebut.
“Musim penghujan telah tiba, dan genangan air adalah undangan bagi nyamuk demam berdarah. Kita bukan hanya menjaga keindahan, tapi juga memerangi ancaman kesehatan yang mengintai,” tegasnya.
Pernyataan itu menjadi penanda bahwa kebersihan bukan sekadar estetika, melainkan perisai untuk hidup yang lebih baik.
Di sudut lain, prajurit saling bahu-membahu, membuktikan bahwa gotong royong masih hidup di hati mereka. Bagi Serma Adhi, aksi ini juga menjadi refleksi kualitas hidup dan kesehatan para prajurit.
“Lingkungan bersih mencerminkan kesadaran dan tanggung jawab individu. Kebiasaan ini harus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sebagai prajurit dan warga negara,” tambahnya dengan nada penuh keyakinan.
Aksi sederhana ini tak luput dari perhatian Dandim 1420/Sidrap, Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P., yang memberikan apresiasi tinggi atas upaya yang dilakukan.
“Langkah ini adalah bukti nyata bahwa nilai-nilai disiplin dan kebersamaan masih kokoh di jajaran Kodim 1420. Bersihnya lingkungan adalah cerminan bersihnya komitmen kita dalam menjalankan tugas,” ucap Dandim dengan senyum bangga.
Bagi Letkol Awaloeddin, gerakan bersih-bersih ini tidak hanya tentang tampilan fisik Makodim, tetapi juga semangat untuk menjaga marwah TNI sebagai penjaga bangsa.
“Kebersihan lingkungan adalah wajah pertama yang kita tampilkan kepada masyarakat. Dengan itu, kita menunjukkan bahwa prajurit TNI tidak hanya kuat di medan perang, tetapi juga peduli pada lingkungan sekitar,” tambahnya.
Di tengah derai semangat gotong royong, tersirat pesan mendalam: kebersihan bukan hanya tugas, tetapi tanggung jawab moral.
Aksi ini bukan sekadar membersihkan dedaunan yang gugur atau genangan air yang tersisa, melainkan menanamkan nilai-nilai luhur yang terus diwariskan.
Hari itu, Makodim 1420/Sidrap tidak hanya bersih dari debu, tetapi juga bersinar oleh semangat para prajurit yang menyatu dalam kebersamaan.
Di bawah naungan hujan yang mulai rintik, lingkungan yang rapi menjadi saksi bahwa dedikasi mereka untuk negeri ini tidak pernah surut. (*)
