JURNALPOLRI.MY.ID, Parigi Moutong – Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya AKBP Moh. Taufik memimpin kegiatan peningkatan kemampuan calon Da’i/Da’iyah antar Pondok Pesantren (Ponpes) dan Madrasah se-Kabupaten Parigi Moutong, bertujuan untuk melawan radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah.
Dalam upaya menciptakan lingkungan yang damai dan toleran, AKBP Moh. Taufik menjelaskan bahwa peran Da’i/Da’iyah sangatlah penting dalam menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.
“Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Gunakan kesempatan ini untuk belajar dan meningkatkan kemampuan kalian dalam berdakwah, sehingga kalian dapat menjadi Da’i/Da’iyah yang handal dan mampu menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin,” kata AKBP Moh. Taufik.
Kasatgas II Preemtif juga menekankan pentingnya kerjasama dalam memerangi radikalisme dan intoleransi, serta mengajak para peserta untuk bersatu demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Kegiatan peningkatan kemampuan calon Da’i/Da’iyah antar Ponpes dan Madrasah di Kabupaten Parigi Moutong merupakan langkah positif dalam memerangi radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah,” ungkapnya.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, menunjukkan dukungan terhadap upaya-upaya untuk menciptakan masyarakat yang damai dan beradab di Sulawesi Tengah.
Dengan melibatkan para pemimpin agama dalam upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi, diharapkan Sulawesi Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun harmoni antarumat beragama.
Keseluruhan kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, mengedukasi mereka tentang pentingnya perdamaian dan toleransi dalam menjaga keutuhan bangsa.
Dengan komitmen yang kuat untuk melawan paham radikal dan intoleransi, Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya dan seluruh peserta kegiatan menunjukkan kesediaan mereka untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah.
Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan guna memperkuat peran pemuka agama dalam mewujudkan masyarakat yang damai dan harmonis di seluruh Indonesia. (*)