JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Udara Sabtu malam (5/4/2025) di Kota Pangkajene, Kabupaten Sidrap, terasa lebih hangat dari biasanya.
Di Rumah Jabatan Bupati yang terletak di Jalan Dg. Lanto Pasewang, puluhan tamu undangan tampak bersemangat menyambut sosok istimewa yang datang bukan sekadar bersilaturahmi, tapi juga menebar semangat religius dan harapan pembangunan—dialah Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. Nasaruddin Umar.
Didampingi istri tercinta, Dr. Hj. Helmi Halimatul Udhmah, kehadiran Menteri Agama disambut hangat oleh Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif dan Wakil Bupati Nurkanaah.
Deretan tokoh penting juga hadir: dari Ketua DPRD Sidrap, Takyuddin Masse hingga Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P., termasuk tokoh agama, para camat, kepala OPD, dan masyarakat lintas usia.
Sorotan utama malam itu bukan sekadar protokoler penyambutan. Di balik senyum-senyum hangat dan jabat tangan, tergambar tekad kuat membangun Sidrap yang bukan hanya makmur secara ekonomi, tapi juga kokoh secara spiritual.
“Kehadiran Bapak Menteri pasca Lebaran ini bukan hanya kehormatan, tapi kami yakini sebagai tanda berkah bagi Kabupaten Sidrap,” ujar Bupati Syaharuddin dalam sambutannya yang mengalir hangat dan penuh keyakinan.
Dengan nada penuh optimisme, Bupati memaparkan program andalan seperti “Sidrap Aman dan Religius” serta “Sidrap Berkah” yang rutin digelar tiap malam Jumat.
Ia juga menyampaikan cita-cita besar menjadikan daerah ini sebagai lumbung—bukan hanya untuk beras dan telur, tapi juga lumbung penghafal Qur’an dan energi terbarukan.
Sementara di sisi lain, Menteri Agama RI tampak tak berhenti tersenyum. Dalam pidatonya, ia menyampaikan kekagumannya terhadap Sidrap yang dinilainya bukan hanya subur dalam hasil bumi, tapi juga dalam harmoni sosial dan keberagamaan.
“Sidrap ini kota berkah. Saya bangga berada di sini. Selain dikenal dengan berasnya, kota ini juga melahirkan tokoh-tokoh agama besar seperti Quraish Shihab,” ucap Nasaruddin, yang malam itu tampak begitu menyatu dengan suasana kehangatan lokal.
Ia tak sekadar memuji hasil pertanian atau kekuatan ekonomi masyarakat, tapi juga menyoroti kekuatan sosial—kerukunan, toleransi, dan semangat saling bantu yang menurutnya menjadi modal penting untuk Sidrap menuju masa depan yang lebih gemilang.
“Saya tidak percaya kalau di Sidrap ada yang miskin mutlak. Kehidupan sosialnya sehat, masyarakatnya saling jaga. Ini nilai religius yang sesungguhnya,” tambahnya, memandang para undangan yang hadir dengan tatapan penuh hormat.
Dalam kesempatan tersebut, Nasaruddin juga menyampaikan pesan mendalam tentang kekuatan iman sebagai dasar dari kemakmuran dan keamanan.
“Allah akan bukakan pintu rezeki jika masyarakatnya beriman,” tuturnya.
Pertemuan itu ditutup dengan doa dan senyum. Tapi yang lebih penting, ia meninggalkan jejak semangat yang tak terlihat namun terasa—bahwa di Sidrap, kekuatan iman dan kerja keras bisa berpadu, membentuk masa depan yang tak hanya maju, tapi juga diberkahi. (*)















