Example floating
Example floating
banner 970x200
Berita

Menteri PPA Sambangi Maros, Ngapain Aja?

141
×

Menteri PPA Sambangi Maros, Ngapain Aja?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Maros – Minggu, 28 Juli 2024, menjadi hari yang sibuk bagi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Bintang Puspayoga. Usai menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Sulsel di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur, Menteri Bintang melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Maros. Didampingi oleh Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Ninuk Triyanti Zudan, yang baru saja dikukuhkan sebagai Bunda Forum Anak Sulsel, mereka disambut meriah oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, serta jajaran pejabat setempat dan anak-anak dari Forum Anak Kabupaten Maros dan Sulsel.

Di Desa Temmappadue, Kecamatan Marusu, Menteri Bintang mendapati berbagai program inovatif yang bertujuan melindungi anak-anak dari perundungan dan bahaya sosial media. Kepala Desa Temmappadue, Aminuddin Hayadi, dengan bangga melaporkan bahwa desa mereka telah membentuk Forum Anak Terpadu Berbasis Masyarakat dan menerbitkan Peraturan Desa untuk mencegah perkawinan anak. “Kami memiliki peraturan desa tentang pernikahan anak. Sanksinya adalah sanksi sosial. Perangkat desa tidak akan menghadiri pesta pernikahan jika melibatkan anak,” jelas Aminuddin.

banner 300x600

Kantor Desa Temmappadue telah dilengkapi dengan ruangan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Sekretariat Forum Anak Desa. Dalam upayanya menjadikan Temmappadue sebagai desa ramah perempuan dan layak anak, pemerintah desa juga mendapatkan dukungan dari UNICEF.

Menteri Bintang mengapresiasi berbagai program yang dilaksanakan pemerintah Desa Temmappadue. Pada tahun 2021, Kementerian PPA bekerjasama dengan Kementerian Desa dan PDT telah menciptakan model Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak. “Kami sangat mengapresiasi kerja nyata pemerintah desa ini. Terdapat 10 indikator yang harus dipenuhi untuk menjadikan sebuah desa ramah perempuan dan peduli anak. Salah satu contohnya adalah mendengarkan partisipasi dan suara anak di tingkat desa,” terang Menteri Bintang.

Ia menegaskan pentingnya kontribusi perempuan dan anak dalam pembangunan. Menurutnya, perkawinan di usia anak memiliki dampak yang sangat kompleks, mulai dari pendidikan yang terputus hingga kesehatan yang terancam. “Angka kematian anak dan ibu tinggi, kemudian stunting, anak belum siap melahirkan anak,” ungkapnya.

Menteri Bintang juga meminta semua pihak untuk berkomitmen agar anak-anak tidak dikawinkan di usia dini. Komitmen ini membutuhkan dukungan dari tokoh agama dan tokoh adat. Penerapan sanksi sosial terhadap pelaku kawin anak dinilai cukup efektif. “Kami berharap ke depan perempuan dan anak tidak hanya jadi penikmat pembangunan, tapi juga berkontribusi terhadap kemajuan pembangunan,” tambahnya.

Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, mengapresiasi kunjungan Menteri Bintang dan dukungan yang diberikan untuk program-program desa. Ia menekankan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak. “Kerja sama antara pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan organisasi internasional seperti UNICEF adalah kunci untuk mencapai tujuan ini,” kata Suhartina.

Anak-anak dari Forum Anak Kabupaten Maros dan Sulsel juga menyampaikan rasa bangga mereka atas perhatian yang diberikan kepada desa mereka. Mereka berharap program-program yang ada bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masa depan mereka. “Kami sangat senang dengan kunjungan ini dan berharap desa kami bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain,” ujar salah satu anggota Forum Anak.

Dalam kunjungan ini, Menteri Bintang juga sempat berdialog dengan anak-anak dan mendengarkan aspirasi serta harapan mereka. Ia menekankan bahwa partisipasi anak-anak dalam pembangunan adalah hal yang sangat penting. “Suara anak-anak harus didengar dan diperhatikan. Mereka adalah masa depan kita,” kata Menteri Bintang dengan penuh semangat.

Pulang dengan Senyuman

Kunjungan kerja Menteri PPA ke Desa Temmappadue, Maros, bukan hanya sekadar formalitas. Ia membawa pesan kuat tentang pentingnya perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan. Dengan komitmen bersama dari semua pihak, diharapkan desa-desa lain dapat mengikuti jejak Temmappadue dalam menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah bagi perempuan dan anak-anak. Inilah langkah nyata menuju masa depan yang lebih baik untuk semua. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *