JURNALPOLRI.MY.ID, Merak – Gelombang arus mudik mulai terasa di Pelabuhan Merak. Kendaraan pribadi, bus, dan truk berjejal mengular menuju dermaga, membawa ribuan pemudik yang ingin menyebrang ke Sumatera.
Di tengah hiruk-pikuk itu, sosok-sosok penting terlihat turun langsung ke lapangan.
Minggu (23/3/2025) malam, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tiba di Rest Area KM 13.5A Tol Jakarta-Merak. Tak sendiri, ia didampingi Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono, dan Direktur Utama ASDP Heru Widodo.
Empat pejabat ini langsung bergerak menuju Pelabuhan Merak, titik krusial yang setiap tahun menjadi sorotan saat musim mudik Lebaran.
Pelabuhan Merak bukan sekadar jalur penghubung, tapi juga denyut nadi perjalanan mudik dari Pulau Jawa ke Sumatera.
Sejak sore, antrean kendaraan sudah mulai terlihat, namun petugas tampak sigap mengatur lalu lintas agar tetap terkendali.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan, kehadiran mereka di lapangan bukan sekadar simbolis. Ada tanggung jawab besar untuk memastikan arus mudik berjalan aman, tertib, dan lancar.
“Kami ingin memastikan di hari pertama Operasi Ketupat 2025 ini, semuanya berjalan baik. Pemudik harus merasa aman, nyaman, dan perjalanan mereka lancar,” ujar Irjen Agus, Senin (24/3/2025) dini hari.
Selain memantau Pelabuhan Merak, rombongan juga bergerak ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) di Bojonegara, Serang, Banten.
Pemantauan dilakukan hingga subuh demi melihat secara langsung bagaimana kondisi di lapangan.
“Hingga jam 03.00 WIB tadi kami masih berada di Pelabuhan BBJ, memastikan semuanya berjalan sesuai rencana,” tambahnya.
Data menunjukkan peningkatan signifikan jumlah kendaraan yang menyeberang dari Merak menuju Bakauheni. Pada H-10, tercatat 9.167 kendaraan telah melintas, naik 14,7 persen dibanding tahun lalu yang hanya 7.986 kendaraan.
Sementara pada H-9, lonjakan lebih drastis terjadi. Tahun ini, ada 12.347 kendaraan yang melintas, naik 82 persen dibanding tahun lalu yang hanya 6.782 kendaraan.
Meski terjadi peningkatan signifikan, situasi di Pelabuhan BBJ tetap terkendali. ASDP menambah armada kapal, dari yang semula enam kapal menjadi sepuluh kapal per hari di Dermaga BBJ–Muara Pilu. Langkah ini terbukti efektif mengurai antrean kendaraan.
Keberhasilan arus mudik bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Kakorlantas, Kementerian Perhubungan, Jasa Raharja, dan ASDP terus berkoordinasi untuk menghadapi tantangan di lapangan.
Bagi pemudik, perjalanan ke kampung halaman adalah momen istimewa yang penuh harapan. Sementara bagi para petugas di lapangan, ini adalah panggilan tugas untuk memastikan setiap orang sampai dengan selamat ke tujuan.
“Sinergi ini yang harus terus kita jaga. Semua pihak harus bekerja sama agar Operasi Ketupat 2025 berjalan sukses,” tutup Kakorlantas.
Malam itu, ketika ribuan pemudik bersiap melanjutkan perjalanan, para petugas tetap berjaga.
Satu hal yang pasti, mereka tidak sendiri. Ada kerja keras, koordinasi, dan niat baik yang terus mengawal perjalanan pulang kampung agar tetap aman dan lancar. (*)