Balikpapan, JURNALPOLRI.MY.ID – Operasi pemberantasan premanisme kembali menorehkan hasil. Tim Opsnal Jatanras Polda Kalimantan Timur meringkus pelaku pengancaman bersenjata tajam dalam operasi kepolisian kewilayahan TA.2025. Penangkapan berlangsung dramatis pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025, sekitar pukul 02.00 WITA, tepat di kawasan SPBU Karang Anyar, Jalan Letjen Soeprapto, Balikpapan Tengah.
Aksi ini menjadi bagian dari langkah serentak aparat untuk menumpas aksi preman yang meresahkan warga. Bagaimana kronologinya dan siapa pelakunya? Polisi sudah bicara blak-blakan.
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, S.I.K., M.Sc., menjelaskan bahwa pelaku yang diamankan berinisial ‘R’ (43) dengan awal operasi penangkapan bermula dari informasi masyarakat mengenai aksi pemalakan di sejumlah warung 24 jam.
Pria dengan ciri-ciri rambut gondrong dan bertubuh kurus tersebut diketahui kerap melakukan intimidasi terhadap pemilik warung dengan cara mengancam.
“Berawal dari laporan masyarakat tentang adanya pria mencurigakan yang kerap datang ke warung-warung pada malam hari dan melakukan pemalakan. Tim Jatanras segera menindaklanjuti dengan penyelidikan di lapangan dan berhasil mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Pada Rabu dini hari sekitar pukul 01.25 WITA, pelaku berhasil diamankan di kawasan pom bensin Karanganyar Balikpapan. Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan satu bilah senjata tajam jenis badik dengan panjang sekitar 30 cm yang diselipkan di pinggangnya,” terang Kombes Pol Yuliyanto.
Diketahui, ‘R’ merupakan residivis dalam kasus pembunuhan, pencurian, dan narkoba. Pelaku beserta barang bukti berupa satu bilah badik kini telah dibawa ke Polda Kaltim untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Operasi pemberantasan premanisme tak hanya soal penindakan, tapi juga soal keberanian masyarakat untuk bersuara. Kombes Pol Yuliyanto menegaskan pentingnya peran publik dalam melawan kejahatan.
Ia mengimbau agar siapa pun yang melihat atau menjadi korban tindakan kriminal segera melapor, demi menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Namun di tengah semangat memberantas premanisme, satu tanya menggantung di benak banyak orang: beranikah kita konsisten bersatu melawan premanisme, atau akan kembali bungkam saat ancaman datang mengintai di sudut-sudut kota? (*)
Operasi pemberantasan premanisme tak hanya soal penindakan, tapi juga soal keberanian masyarakat untuk bersuara. Kombes Pol Yuliyanto menegaskan pentingnya peran publik dalam melawan kejahatan.
Ia mengimbau agar siapa pun yang melihat atau menjadi korban tindakan kriminal segera melapor, demi menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.
Namun di tengah semangat memberantas premanisme, satu tanya menggantung di benak banyak orang: beranikah kita konsisten bersatu melawan premanisme, atau akan kembali bungkam saat ancaman datang mengintai di sudut-sudut kota? (*)
