Example floating
Example floating
banner 970x200
Nasional

Pagar Bambu: Senjata Dandim Sidrap Lawan Sampah Sungai

161
×

Pagar Bambu: Senjata Dandim Sidrap Lawan Sampah Sungai

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Desa Teppo, Kecamatan Tellu Limpoe, menjadi saksi nyata kepedulian lingkungan pada Sabtu (22/2/2025).

Dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang menggelar aksi bersih sungai dan mitigasi sampah yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

banner 300x600

Namun, di tengah semangat gotong royong, kehadiran Dandim 1420/Sidrap, Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P., menjadi sorotan utama.

Tak sekadar datang sebagai tamu kehormatan, Letkol Inf Awaloeddin menunjukkan aksi nyata. Langkah inovatifnya yang paling mencuri perhatian adalah inisiatif membangun pagar bambu di sekitar sungai dan jembatan.

“Kita manfaatkan bambu yang tumbuh di sekitar sungai untuk dijadikan pagar. Ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat agar sadar bahwa sungai bukan tempat sampah,” tegasnya, seraya memegang sebatang bambu yang siap dipasang.

Ide ini muncul dari keprihatinannya melihat kebiasaan masyarakat yang masih menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

Menurutnya, larangan lisan saja tidak cukup. Perlu ada simbol nyata yang mengingatkan masyarakat agar berhenti membuang sampah sembarangan.

Pagar bambu ini diharapkan menjadi pengingat sekaligus pembatas fisik yang mencegah tindakan tak bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar bersih-bersih, tetapi juga momentum refleksi bagi masyarakat untuk memahami dampak dari pola hidup yang tidak ramah lingkungan.

Dandim berharap, gerakan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Sidrap untuk ikut serta dalam upaya menjaga kebersihan sungai.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sidrap, Muhammad Yusuf, turut mengapresiasi langkah kreatif Dandim 1420/Sidrap.

“Apa yang dilakukan Pak Dandim ini sangat luar biasa. Bukan hanya turun tangan langsung, tapi juga memberikan solusi konkret dalam bentuk pagar edukasi. Ini bisa menjadi contoh bagi kita semua,” ungkapnya.

Selain itu, para relawan dari komunitas pecinta lingkungan juga merasa termotivasi dengan kehadiran Letkol Inf Awaloeddin.

Salah satu relawan, Ardi Anugra Said, menuturkan bahwa aksi bersih sungai kali ini terasa lebih istimewa karena mendapatkan dukungan penuh dari TNI.

“Kami merasa semakin bersemangat. Biasanya kami hanya membersihkan sampah, tapi kali ini ada solusi nyata yang langsung diterapkan. Semoga pagar bambu ini efektif mengubah kebiasaan masyarakat,” ujarnya.

Peringatan HPSN yang digelar di Desa Teppo ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan adanya pagar bambu sebagai simbol kesadaran, harapannya sungai tetap bersih dan bebas dari sampah.

Kini, tinggal masyarakat yang harus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan agar aksi ini tidak menjadi sekadar seremoni tahunan.

Di penghujung acara, Letkol Inf Awaloeddin kembali berpesan kepada warga agar terus menjaga kebersihan lingkungan.

“Jangan tunggu ada aksi bersih-bersih baru bergerak. Mulailah dari diri sendiri, dari rumah masing-masing. Karena lingkungan yang sehat adalah tanggung jawab kita bersama,” tutupnya penuh semangat. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *