Gowa, JURNALPOLRI.MY.ID — Tim JC (Jumat Curhat) Polda Sulsel kembali turun ke lapangan. Jumat pagi yang semarak (13/06/2025), giliran Poskamling Pasar Induk Minasaupa, Kecamatan Sungguminasa, jadi titik kumpul hangat antara polisi dan warga. Misi utamanya: menyapa langsung denyut kehidupan masyarakat dari jarak yang tak bersekat.
Di lokasi, puluhan warga duduk berbaur bersama jajaran kepolisian. Suasana cair—tak ada kesan formalitas. Justru itulah kekuatan Tim JC Polda Sulsel: membangun ruang curhat yang santai, tapi bermakna.
Di tengah geliat pasar, diskusi berlangsung lugas—mulai dari keamanan lingkungan, ketertiban sosial, hingga harapan masyarakat terhadap kinerja kepolisian.
Mewakili Kapolda Sulsel, AKBP Andi Kumara S.I.K., S.H., M.Si selaku Wadir Binmas menegaskan bahwa kegiatan Jumat Curhat oleh Tim JC Polda Sulsel adalah bentuk nyata dari komitmen Polri untuk lebih dekat, lebih mendengar, dan lebih cepat menjawab kegelisahan masyarakat.
Bukan dari balik meja, tapi langsung dari tengah-tengah warga. Karena di sanalah aspirasi paling jujur bersuara.
Dalam sambutannya Ia menyampaikan apresiasi kepada para masyarakat yang selama ini telah turut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di wilayahnya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keamanan, dimulai dari diri sendiri.
“Mari sama-sama menjaga agar tercipta keamanan yang baik dilingkungan kita,”
ungkapnya.
Kata dia, Forum dialog ini menjadi wadah bagi para masyarakat untuk menyampaikan pandangan, pertanyaan, serta keluhan terkait keamanan dan ketertiban di lingkungan mereka.
Suasana yang cair memungkinkan terjadinya diskusi dua arah yang konstruktif antara aparat keamanan dan kaum intelektual muda.
“Seperti yang disampaikan pak Ahmad muhajid bahwa perlu perhatian khusus terhadap aliran-aliran yang diduga menyesatkan,” sebutnya.
“Olehnya itu, kami dari pihak kepolisian akan lebih intens berpatroli dan mengusut dugaan tersebut. Agar tidak terjadi hal-hal yang menimbulkan kegaduhan dan intoleran,” tutupnya.
Langkah Tim JC Polda Sulsel bukan sekadar rutinitas mingguan—ini adalah jembatan nurani antara polisi dan masyarakat.
Dari pasar hingga lorong, dari tokoh masyarakat hingga pemuda, ruang curhat ini jadi bukti bahwa keamanan tak dibangun sendiri, tapi dirajut bersama.
Dengan komunikasi yang tulus dan kehadiran tanpa jarak, Tim JC Polda Sulsel terus menanamkan harapan: bahwa Polri bukan hanya pelindung, tapi juga pendengar pertama suara rakyat di tengah denyut kehidupan. (*)