JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pagi itu, Lapangan Kompleks SKPD Sidrap berdenyut ramai. Deretan tenda putih berdiri rapi, menyambut langkah ratusan warga yang berbondong mendatangi pasar murah.
Di tengah riuh suara tawar-menawar, Penjabat (Pj) Bupati Sidrap, Idham Kadir Dalle, berjalan menyusuri tiap sudut pasar murah, menyapa dengan senyum yang hangat, Jumat (3/1/2025).
Pasar murah ini bukan sekadar lapak jual beli. Ia adalah wujud nyata kepedulian Pemkab Sidrap terhadap denyut ekonomi rakyatnya.
Menggandeng Bulog, kegiatan ini dihelat sebagai langkah mengendalikan inflasi dan memastikan dapur warga tetap mengepul di awal tahun. Di bawah terik mentari, Idham Kadir Dalle berdiri di tengah keramaian, menyerukan imbauan yang penuh makna.
“Kami hadirkan pasar murah ini bukan hanya untuk berjualan, tapi untuk meringankan pundak masyarakat. Awal tahun sering kali berat, dan kami ingin memastikan tak ada yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok,” ucapnya, suaranya tegas namun sarat empati.
Di meja-meja pasar murah, beras premium tersusun rapi dengan harga Rp69.000 per 5 kilogram, seakan melambai pada setiap ibu rumah tangga yang melintas.
Minyak goreng MinyaKita yang dibanderol Rp15.000 per liter berbaris setia menemani gula pasir Maniskita seharga Rp17.500 per kilogram. Tak ketinggalan, beras medium DHP dengan harga Rp58.000 per 5 kilogram menjadi incaran para warga.
Wajah-wajah sumringah menghiasi pasar pagi itu. Setiap kantong belanja yang terisi adalah bukti bahwa langkah kecil ini berdampak besar di hati masyarakat.
Dalam kerumunan, seorang ibu tersenyum lega, berbisik pelan, “Pasar ini seperti angin segar. Setidaknya, kami bisa bernapas lebih ringan.”
Di sela peninjauan, Pj Bupati tak sendiri. Wakil Bupati terpilih Nurkanaah, Ketua DPRD Takyuddin Masse, Sekda H. Basra, dan Asisten Pemerintahan Muhammad Iqbal turut hadir, menandakan solidnya barisan pemimpin Sidrap dalam mendampingi rakyat.
Pasar murah hari itu bukan hanya transaksi barang, tapi juga transaksi rasa. Di tiap kantong beras dan liter minyak, terselip pesan bahwa pemerintah hadir, menyentuh, dan tak pernah jauh dari denyut kehidupan rakyatnya. (*)