Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Pelda Andi Akbar, Babinsa Koramil 1420-04/Watang Pulu, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan rakyat dengan turun langsung melakukan pemantauan harga dan stok bahan kebutuhan pokok di Pasar Lawawoi, Desa Lawawoi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Rabu (7/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud konkret peran Babinsa dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di wilayah binaan, terutama menjelang musim tanam dan potensi gejolak harga di pasar tradisional.
Pemantauan tersebut menyasar langsung para pedagang dan pembeli untuk mengetahui secara detail harga-harga komoditas utama, ketersediaan barang, serta dinamika transaksi harian.
Dengan cara inilah TNI AD, melalui figur seperti Pelda Andi Akbar, memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dengan harga yang wajar, sekaligus mendukung ketahanan pangan secara menyeluruh di Kabupaten Sidrap.
Beberapa harga bahan pokok yang tercatat antara lain:
Beras Premium: Rp 15.000/kg
Ayam Ras: Rp 25.000/kg
Ikan Bandeng: Rp 10.000/ekor
Telur Ayam Ras: Rp 50.000/rak
Minyak Kita: Rp 18.000/liter
Gula Pasir: Rp 17.000/kg
Daging Sapi: Rp 130.000/kg
Cabai Rawit Merah: Rp 60.000/kg
Bawang Putih: Rp 40.000/kg
Pelda Andi Akbar mengungkapkan bahwa pemantauan ini bertujuan memberikan rasa aman dan kepastian kepada masyarakat, terutama menjelang momen penting seperti hari besar keagamaan dan perubahan musim.
“Kami mengimbau kepada para pedagang agar tidak menaikkan harga secara sepihak dan tetap menjaga stok bahan pokok di pasar. Kami dari Koramil akan terus memantau secara rutin,” ujarnya.
Langkah nyata yang dilakukan Pelda Andi Akbar mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan para pedagang di Pasar Lawawoi.
Mereka menilai kehadiran Babinsa di tengah aktivitas ekonomi rakyat bukan hanya mencerminkan kepedulian, tetapi juga memberikan rasa aman dan dukungan moral bagi pelaku usaha kecil untuk tetap bertahan di tengah dinamika harga pasar.
Namun, di balik stabilitas yang saat ini terjaga, Pelda Andi Akbar mengajak semua pihak untuk terus menjaga solidaritas dan kepedulian sosial di tengah arus perubahan zaman.
Lalu, jika Babinsa saja mampu hadir dan peduli hingga ke denyut nadi pasar rakyat, apakah kita masih sanggup menutup mata terhadap masalah di sekitar kita? Atau justru mulai kini, kita perlu bertanya lebih dalam: siapa lagi yang akan menjaga negeri ini dari akar jika bukan kita sendiri? (*)