Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Pelda Rusdi (Danpos) Ramil 1420-05/Dua Pitue memimpin langsung kegiatan karya bakti untuk membersihkan saluran irigasi yang dipenuhi sampah plastik di Desa Salobukkang, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidrap, pada Kamis (08/05/2025).
Aksi bersih-bersih ini melibatkan jajaran TNI bersama kelompok tani dan warga, sebagai respons atas darurat lingkungan yang makin mengkhawatirkan akibat limbah plastik yang menyumbat jalur air pertanian.
Masalah dimulai saat kondisi saluran irigasi terlihat memprihatinkan karena tumpukan sampah plastik yang menyumbat aliran air dan mengancam ekosistem sekitar.
“Sampah plastik sulit terurai secara alami, butuh waktu yang sangat lama. Partikel yang dihasilkan dapat mencemari sumber air dan membahayakan kesehatan manusia,” ungkap Pelda Rusdi dengan penuh keprihatinan.
Melalui kegiatan ini, TNI menunjukkan kepeduliannya yang mendalam terhadap kondisi lingkungan sekitar. Karya bakti ini bukan hanya sekadar membersihkan saluran irigasi, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian alam.
Pelibatan kelompok tani dan warga menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih bisa dihidupkan di tengah berbagai tantangan zaman.
Inisiatif ini diharapkan menjadi pemantik bagi kegiatan serupa di wilayah lain yang juga menghadapi persoalan lingkungan.
Semangat Pelda Rusdi menjadi gambaran nyata bahwa prajurit TNI tak hanya menjaga kedaulatan negara dari ancaman luar, tetapi juga berdiri di garis depan dalam menjaga kehidupan masyarakat melalui aksi sosial dan lingkungan.
Dengan kepemimpinannya yang humanis, Pelda Rusdi mampu menggerakkan banyak elemen untuk bersama-sama menyelamatkan ekosistem lokal.
Sikap tanggap dan kepedulian beliau menunjukkan bahwa keberadaan TNI sangat relevan dalam menghadapi krisis lingkungan, bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga pelindung bumi yang kita tempati bersama.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan kembali semangat gotong royong, juga kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan rasa kepedulian generasi muda terhadap lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Lalu, jika Pelda Rusdi dan pasukannya bisa bergerak untuk membersihkan jejak manusia yang mencemari alam, apakah kita masih akan tinggal diam? Di saat lingkungan mulai tercemar, sampai kapan kita sanggup berpura-pura tak melihat? (*)