Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Dua anggota Babinsa Koramil 1420-01/Panca Lautang, Serda Kasman dan Koptu Asis Tuwo, melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Sentral Bilokka, Desa Bilokka, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, pada Minggu pagi (4/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari tanggung jawab Babinsa dalam menjaga stabilitas ekonomi di tingkat desa.
Pemantauan ini difokuskan untuk memastikan bahwa harga kebutuhan pokok tetap stabil dan distribusinya berjalan lancar menjelang momen penting seperti hari besar keagamaan.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan untuk mengantisipasi potensi gejolak harga yang dapat memberatkan masyarakat.
Melalui dialog langsung dengan para pedagang dan pengunjung pasar, Babinsa memperoleh data lapangan secara akurat.
Hasil dari pemantauan tersebut akan dilaporkan secara berjenjang guna menjadi bahan pertimbangan bagi langkah-langkah lanjutan di wilayah binaan.
Hasil pantauan menunjukkan bahwa harga bahan pokok di pasar relatif stabil. Berikut ini adalah beberapa komoditas yang dipantau beserta harganya:
Beras: Premium Rp 14.000/kg, Kepala Rp 14.000/kg, Biasa Rp 12.000/kg, Ketan Hitam Rp 27.000/liter, Ketan Putih Rp 15.000/liter.
Unggas: Ayam Potong Rp 50.000/ekor, Ayam Ras Rp 55.000/ekor, Ayam Kampung Rp 80.000/ekor.
Ikan: Bandeng Rp 10.000/ekor, Layang Rp 8.000/ekor, Cakalang Rp 20.000/ekor, Teri Kering Rp 20.000/liter.
Telur: Ayam Ras Rp 50.000/rak, Ayam Kampung Rp 55.000/rak, Bebek Rp 55.000/rak, Bebek Asin Rp 60.000/rak.
Minyak Goreng: Bimoli Rp 28.000/liter, Kita Rp 16.000/liter, Sedap Rp 27.000/liter, Sania Rp 27.000/liter, Curah Rp 16.000/liter.
Sayuran & Bumbu: Cabai Rawit Merah Rp 60.000/kg, Cabai Merah Besar Rp 35.000/kg, Cabai Merah Keriting Rp 40.000/kg, Tomat Rp 10.000/kg, Kentang Rp 20.000/kg, Wortel Rp 15.000/kg, Bawang Putih Rp 45.000/kg, Bawang Merah Rp 35.000/kg.
Lainnya: Gula Pasir Rp 17.000/kg, Gula Merah Rp 30.000/kg, Kedelai Rp 10.000/kg, Daging Sapi Rp 130.000/kg.
Serda Kasman menegaskan bahwa pemantauan akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari komitmen TNI dalam menjaga ketahanan pangan dan kestabilan ekonomi rakyat. Menurutnya, pasar bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga barometer kesejahteraan masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa koordinasi dengan instansi terkait akan diintensifkan, terutama bila ada tanda-tanda kenaikan harga yang bisa memberatkan warga. “Kami tidak hanya hadir saat situasi genting, tapi juga dalam upaya pencegahan,” tegasnya.
Lebih dari sekadar angka dan harga, pemantauan ini adalah wujud nyata perhatian Babinsa terhadap denyut kebutuhan rakyat. Apakah kita rela melihat ibu rumah tangga gelisah saat belanja karena harga melonjak tanpa kendali?
Inilah saatnya semua pihak bersatu, bukan hanya menunggu gejolak terjadi. Jika bukan Babinsa yang turun ke lapangan, siapa lagi yang memastikan kebutuhan dapur rakyat tetap terjangkau? (*)