Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Kopka Hantoris blusukan ke Pasar Lawawoi, Desa Lawawoi, Kecamatan Watang Pulu, Minggu (18/5/2025). Babinsa Koramil 1420-04/Watang Pulu itu turun langsung memantau harga dan ketersediaan bahan pokok demi menjaga stabilitas pasar dan daya beli masyarakat.
Dengan gerak cepat dan mata jeli, Kopka Hantoris menyusuri tiap lorong pasar. Ia aktif berdialog dengan pedagang maupun pembeli, mencatat fluktuasi harga dan mendengarkan keluhan warga soal pasokan bahan pangan harian. Aksi ini jadi bukti nyata kehadiran TNI di tengah denyut ekonomi rakyat kecil.
Babinsa tak hanya datang memantau, tapi juga membangun kepercayaan. Lewat pendekatan humanis, ia memastikan masyarakat tetap tenang dan tidak panik menghadapi isu kenaikan harga. Bagi TNI, kesejahteraan warga adalah urusan bersama—dan Kopka Hantoris telah memberi contoh itu dari garis depan pasar.
“Kami ingin memastikan harga-harga kebutuhan pokok tetap terjangkau dan stoknya mencukupi, khususnya menjelang pertengahan tahun yang sering diwarnai lonjakan harga,” ujar Kopka Hantoris.
Berikut update harga bahan pokok yang berhasil dihimpun dari Pasar Lawawoi:
Harga Komoditas Utama:
- Beras Premium: Rp 15.000/kg
- Ayam Potong: Rp 60.000/ekor
- Ikan Bandeng: Rp 10.000/ekor
- Telur Ayam Ras: Rp 55.000/rak
- Minyak Goreng (Bimoli): Rp 21.000/liter
- Cabai Rawit Merah: Rp 60.000/kg
- Bawang Putih: Rp 40.000/kg
- Daging Sapi: Rp 130.000/kg
Sayur Segar: Rp 5.000/ikat
Komoditas lainnya juga terpantau stabil, meski beberapa harga seperti cabai dan daging masih tergolong tinggi. Namun demikian, ketersediaan barang relatif aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dengan gaya komunikatif, pendekatan persuasif, dan sikap humanis, Kopka Hantoris berhasil menciptakan suasana aman, penuh keakraban, dan dialog hangat di tengah hiruk pikuk aktivitas pasar rakyat.
Setiap informasi yang ia kumpulkan bukan sekadar catatan biasa, tapi gambaran nyata kondisi lapangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan penting bagi pemerintah daerah.
Aksi nyata Kopka Hantoris di Pasar Lawawoi menunjukkan bahwa Babinsa bukan hanya penjaga wilayah, tapi juga penghubung strategis antara rakyat dan kebijakan yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat sehari-hari. (*)
