JURNALPOLRI.MY.ID, Bone – Di bawah langit biru yang membentang di atas Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, suara riuh keceriaan mengisi udara. Pada Selasa, 13 Agustus 2024, peserta didik TK Negeri Pembina di Jln. Yos Sudarso dengan penuh semangat mengikuti lomba karnaval antar Kecamatan TK dan SD. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, mengingatkan kita akan makna kemerdekaan dalam balutan warna-warni kebaya tempo dulu dan seragam aparat masa kini.
Karnaval dimulai tepat pukul 15.30 WITA, dengan rute yang dimulai dari pintu gerbang Pelabuhan Bajoe dan berakhir di BTN Lonrae. Peserta TK Negeri Pembina yang didampingi oleh guru-guru mereka, dengan semangat mengayunkan langkah kecil mereka, menelusuri jalan-jalan dengan senyuman ceria di wajah mereka. Pada pukul 17.30 WITA, para peserta akhirnya mencapai garis finis dengan penuh kebanggaan, menyatu dengan riuh rendah sorak-sorai penonton yang memadati sepanjang jalan.
Kepala Sekolah TK Negeri Pembina, A. Lusiana, S.Pd., yang turut hadir dan mendampingi para peserta, mengungkapkan rasa bangganya terhadap anak-anak yang telah mempersiapkan diri dengan baik untuk lomba ini. “Semangat dan antusiasme anak-anak dalam mengikuti karnaval ini menunjukkan kecintaan mereka terhadap tanah air sejak dini. Ini adalah momen penting bagi mereka untuk belajar tentang makna kemerdekaan dan bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat di masa depan,” tutur A. Lusiana.
Di bawah bimbingan penuh kasih dari para guru, termasuk A. Nenny, S.Pd., Kamsida, S.Pd., Suheda, S.Pd., Amriati, S.Pd., Lisnawati, S.Pd., Salmiati, S.Pd., dan Amriana, S.Pd.i., para peserta didik ini tak hanya mempersiapkan kostum, tetapi juga mental dan semangat juang mereka. Setiap anak yang berpartisipasi memiliki peran penting dalam menyukseskan acara ini, menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan kebersamaan.
Amriana, S.Pd.i., salah satu guru yang juga turut serta dalam persiapan karnaval, menjelaskan bahwa persiapan ini tidak hanya melibatkan aspek fisik tetapi juga membangun karakter anak-anak. “Kami ingin mereka belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan bagaimana merayakan kemerdekaan dengan cara yang positif. Karnaval ini bukan hanya parade kostum, tetapi juga media pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sejak dini,” ungkapnya dengan senyum bangga.
Peserta karnaval dari TK Negeri Pembina mengenakan kostum yang dipilih dengan cermat untuk mencerminkan berbagai aspek kehidupan Indonesia. Beberapa anak mengenakan kebaya dan pakaian adat yang menggambarkan Indonesia di masa lalu, sementara yang lain mengenakan seragam aparat modern, menunjukkan transformasi dan kemajuan bangsa. Pemandangan ini menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas, sebuah simbol perjalanan panjang bangsa Indonesia yang terus berkembang.
Perjalanan dari Pelabuhan Bajoe hingga BTN Lonrae menjadi semacam napak tilas miniatur perjalanan sejarah Indonesia, dengan anak-anak ini sebagai representasi dari masa depan yang cerah. Mereka melangkah dengan mantap, membawa harapan dan mimpi akan masa depan yang lebih baik, seiring dengan tumbuhnya rasa cinta tanah air dalam hati mereka yang masih belia.
Ketika barisan peserta didik TK Negeri Pembina akhirnya mencapai garis finis, tidak hanya kelelahan yang terlihat di wajah mereka, tetapi juga rasa bangga yang tulus. Karnaval ini bukan sekadar ajang pamer kostum, tetapi juga pengalaman berharga yang akan mereka kenang sepanjang hidup.
Dengan adanya kegiatan ini, harapan besar disematkan pada generasi muda ini untuk terus menjaga semangat kebangsaan. Karnaval ini telah mengajarkan mereka bahwa kemerdekaan bukan hanya warisan yang harus dihormati, tetapi juga tanggung jawab yang harus dijaga dan dilestarikan. Melalui langkah kecil mereka di karnaval ini, mereka telah belajar untuk mencintai Indonesia dengan cara yang paling sederhana, namun penuh makna. (iwan)



