Example floating
Example floating
banner 970x200
Nasional

Polres Takalar Genjot Literasi Digital, Polisi Didorong Jadi Garda Terdepan Lawan Hoaks

141
×

Polres Takalar Genjot Literasi Digital, Polisi Didorong Jadi Garda Terdepan Lawan Hoaks

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Takalar – Di tengah derasnya arus informasi yang mengalir tanpa batas di era digital, Polres Takalar tak tinggal diam.

Lewat sebuah langkah strategis, Sie Humas bekerja sama dengan Satuan Binmas Polres Takalar menggelar kegiatan sosialisasi literasi digital bagi para personel, Rabu (16/4/2025).

banner 300x600

Berlokasi di Lapangan Apel Mapolres Takalar, kegiatan ini diikuti penuh oleh seluruh anggota Satuan Binmas.

Materi yang dibawakan pun tak main-main: dari etika bermedia sosial, pemanfaatan teknologi informasi secara bijak, hingga strategi menangkal hoaks dan disinformasi yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Di tengah cuaca pagi yang hangat, para personel tampak antusias menyimak paparan demi paparan yang disampaikan.

Kegiatan berlangsung interaktif, diselingi diskusi ringan seputar tantangan komunikasi di dunia digital yang kini jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat—termasuk dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian.

“Anggota Polri hari ini bukan cuma dituntut sigap di lapangan, tapi juga di ruang digital,” ujar AIPTU Aswan Sabil, Ps. Kasubsi Penmas Sie Humas Polres Takalar, saat memberikan pemaparan di hadapan peserta.

Menurutnya, literasi digital bukan semata soal mengoperasikan media sosial atau aplikasi terkini, tetapi juga soal tanggung jawab moral dalam menyaring dan menyebarkan informasi yang benar.

“Di era digital ini, anggota kepolisian harus mampu menjadi pelopor dalam menyebarkan informasi yang benar dan bertanggung jawab. Literasi digital bukan hanya soal memahami teknologi, tapi juga soal etika dan tanggung jawab dalam bermedia,” tegasnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini tak berhenti sebagai agenda seremonial, tapi benar-benar menjadi bekal penting bagi para anggota untuk menjadi agen perubahan, khususnya dalam membentuk ruang digital yang sehat, informatif, dan bebas dari hoaks.

Salah satu peserta, mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru soal tantangan di media sosial yang sering kali luput dari perhatian.

“Kadang kita sendiri tidak sadar ikut menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Tapi setelah ikut sosialisasi ini, saya jadi lebih paham bahwa kita harus jadi contoh buat masyarakat,” ujarnya.

Literasi digital, lanjut AIPTU Aswan, akan terus dikuatkan sebagai bagian dari strategi komunikasi Polres Takalar.

Apalagi, dalam situasi politik dan sosial yang kian dinamis, peran polisi sebagai penyaring dan penjaga kestabilan informasi menjadi sangat krusial.

Dengan sosialisasi ini, Polres Takalar ingin memastikan setiap personel mampu tampil adaptif dan cerdas dalam menghadapi tantangan zaman.

Tak hanya sebagai penegak hukum di dunia nyata, tetapi juga sebagai penjaga ketertiban di dunia maya.

“Harapannya, kegiatan ini bisa memperkuat kapasitas personel dalam menjaga kamtibmas melalui pendekatan komunikasi yang adaptif dan modern,” tutup AIPTU Aswan.

Langkah kecil ini diyakini akan berdampak besar—karena di era digital, satu informasi bisa mengubah situasi. Dan Polres Takalar tak mau kecolongan. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *