Example floating
Example floating
banner 970x200
Nasional

Preman Berselimut Ormas, AIPTU Ilham Bergerak Senyap Sosialisasi ke Warga

176
×

Preman Berselimut Ormas, AIPTU Ilham Bergerak Senyap Sosialisasi ke Warga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Takalar – Siang itu, suasana Toserba 35 Ribu di Lingkungan Ballo 2, Kelurahan Sombalabella, tampak seperti biasa. Warga lalu-lalang, karyawan sibuk melayani, tukang parkir pun masih sempat tersenyum ke pelanggan.

Tapi siapa sangka, Kamis (17/4/2025) sekitar pukul 11.00 WITA, ada misi penting dibawa oleh sosok berseragam yang datang tanpa sirine atau pengawalan.

banner 300x600

AIPTU Ilham, Bhabinkamtibmas Kelurahan Sombalabella, datang bukan hanya untuk memantau keamanan. Ia membawa pesan serius: waspadai premanisme yang menyaru jadi organisasi kemasyarakatan (ormas). Diam-diam, fenomena ini mulai meresahkan.

Dengan gaya khasnya yang santai namun tegas, AIPTU Ilham menyapa satu per satu karyawan dan tukang parkir.

Obrolan dimulai dari soal keamanan sehari-hari, lalu perlahan-lahan ia masuk ke inti tujuan: bahaya preman yang bersembunyi di balik bendera ormas.

“Kalau ada yang ngaku-ngaku dari ormas, terus maksa-maksa minta uang, atau bikin resah, jangan ragu. Laporkan. Itu bukan ormas, itu preman berkedok ormas,” tegas Ilham kepada seorang tukang parkir yang menyimak serius.

Menurut Ilham, belakangan ini ada sejumlah laporan dari warga soal kelompok tertentu yang kerap mendatangi toko atau usaha kecil dengan alasan ‘pengamanan wilayah’, tapi ujung-ujungnya pungli.

Dengan memakai nama ormas, mereka coba menciptakan ketakutan. Modus lama, bungkus baru.

“Kalau warga tidak dibekali informasi, mereka bisa ragu bahkan takut untuk melapor. Padahal Polri siap backup kapan saja. Itu kenapa saya datang langsung,” ujarnya.

Sambang kali ini bukan sekadar formalitas. AIPTU Ilham menyampaikan pesan secara langsung, dari hati ke hati.

Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tetap aman, sekaligus menolak keras segala bentuk intimidasi berkedok ormas.

Langkah proaktif ini pun mendapat dukungan penuh dari jajaran Polres Takalar.

Kapolres AKBP Supriadi Rahman, S.I.K., M.M melalui Kasat Binmas AKP Ahmad Koembara, SH., MH., menyebut kegiatan seperti ini adalah bentuk nyata pencegahan dini yang sangat diperlukan.

“Kami minta semua Bhabinkamtibmas aktif turun ke lapangan, dengarkan warga, beri pemahaman, dan cegah premanisme dari akarnya. Karena preman berkedok ormas ini bisa merusak rasa aman masyarakat,” ujar AKP Ahmad.

Dari sisi warga, responnya positif. Mereka mengaku lebih tenang dengan adanya sambang seperti ini.

Salah satu karyawan Toserba, Wahyu, bilang kalau kehadiran polisi seperti AIPTU Ilham membuat mereka merasa tidak sendirian menghadapi ancaman yang kadang tak terlihat.

“Baru kali ini ada yang jelaskan soal premanisme kayak gitu. Jadi tahu harus gimana kalau ketemu yang aneh-aneh,” ujarnya.

Premanisme bisa berganti rupa, bisa berdalih pengayoman, bahkan bersembunyi di balik seragam.

Tapi dengan pendekatan yang membumi seperti yang dilakukan AIPTU Ilham, masyarakat tak hanya jadi penonton, tapi juga pelindung untuk lingkungan sendiri.

Karena menjaga kamtibmas bukan cuma urusan polisi. Ini kerja bareng, dan hari itu, semua dimulai dari sebuah obrolan di depan toko sederhana.

(Asw-19)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *