Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID — Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 1420/Sidrap kembali menunjukkan komitmennya membaur dengan masyarakat lewat kegiatan subuh yang penuh makna.
Pada Minggu dini hari, 8 Juni 2025, mereka menyusuri jalanan yang masih diselimuti kabut tipis menuju masjid-masjid di wilayah binaan masing-masing.
Tak sekadar datang untuk shalat, para Babinsa hadir dengan satu misi utama: menjalin keakraban dan memperkuat komunikasi sosial dengan warga.
Kegiatan safari subuh ini berlangsung serentak di empat wilayah Koramil, yakni Koramil 1420-02/Tellu Limpoe, Koramil 1420-04/Watang Pulu, Koramil 1420-05/Dua Pitue, dan Koramil 1420-07/Baranti.
Masjid-masjid yang biasanya lengang di waktu subuh mendadak dipenuhi suasana hangat, karena kehadiran Babinsa memberikan semangat tersendiri bagi jamaah.
Mereka tidak hanya shalat berjamaah, tetapi juga menyapa warga, berdialog ringan, hingga menyerap aspirasi masyarakat sekitar.
Kegiatan ini digagas sebagai bentuk pendekatan humanis TNI AD di tengah kehidupan masyarakat.
Dengan menyatu dalam ibadah, Bintara Pembina Desa ingin memperlihatkan bahwa mereka tak hanya hadir dalam tugas-tugas keamanan, tapi juga dalam kehidupan sosial-keagamaan warga.
Inilah cara mereka menjaga kepercayaan, mendekatkan hati, dan merawat kebersamaan di tengah masyarakat Sidrap.
Dalam balutan kekhusyukan subuh, para Babinsa menyatu bersama warga di rumah ibadah, kemudian melanjutkan dialog santai seputar kondisi keamanan, keluhan sosial, hingga harapan-harapan masyarakat.
Momentum ini menjadi ruang yang hangat untuk menyerap aspirasi warga secara langsung.
“Melalui safari subuh, kami tidak hanya hadir sebagai aparat, tapi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Kedekatan ini penting untuk menciptakan rasa aman dan membangun kepercayaan,” ujar salah satu Babinsa usai kegiatan.
Kehadiran Babinsa di tengah masyarakat bukan semata patroli keamanan, tetapi juga bentuk nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Melalui pendekatan spiritual dan komunikasi yang humanis, kegiatan ini diharapkan memperkuat sinergi dalam menjaga kondusifitas wilayah.
Di balik langkah hening para Bintara Pembina Desa di waktu subuh, tersimpan tekad besar menjaga harmoni dan kedekatan dengan rakyat di setiap jengkal Bumi Nene Mallomo.
Bukan sekadar rutinitas dini hari, kehadiran mereka di tengah masyarakat menjadi simbol bahwa Bintara Pembina Desa tak pernah lelah merawat kebersamaan, mengayomi, dan menjadi penjaga sunyi dalam menjaga stabilitas dan kedamaian daerah.
Sebab bagi mereka, kedekatan dengan warga adalah fondasi utama kekuatan pertahanan yang sejati. (*)