JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Langit Desa Buntu Buangin, Kecamatan Pitu Riase, tampak berpendar keemasan ketika matahari perlahan tenggelam di ufuk barat.
Udara sore membawa kesejukan, membelai wajah-wajah warga yang telah berkumpul sejak siang di halaman kantor desa yang baru.
Hari itu bukan hari biasa. Ada peristiwa istimewa yang menyatukan masyarakat dengan para pemimpin daerah.
Dalam suasana penuh kekhidmatan, Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H. bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidrap hadir untuk menggelar Safari Ramadhan.
Sebuah tradisi yang tak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkokoh rasa kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat.
Namun, bukan hanya Safari Ramadhan yang menjadi pusat perhatian hari itu. Momen tersebut juga dirangkaikan dengan peresmian Kantor Desa Buntu Buangin, simbol baru bagi pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
Di bawah tenda sederhana yang dihiasi umbul-umbul berwarna cerah, Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif berdiri di depan mikrofon, menyampaikan sambutannya dengan suara lantang namun penuh kehangatan.
“Peresmian kantor desa ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Semoga kantor ini menjadi pusat kegiatan yang bermanfaat bagi warga Buntu Buangin,” ujarnya.
Masyarakat yang hadir menyimak dengan saksama, beberapa di antaranya menganggukkan kepala setuju.
Peresmian ini bukan hanya tentang bangunan fisik, tetapi juga harapan akan pelayanan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih dekat dengan warga.
Selain berbicara tentang pelayanan publik, Safari Ramadhan juga menjadi momen untuk menyampaikan pesan penting tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama Bulan Suci.
Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong menegaskan bahwa Ramadhan harus diisi dengan kegiatan positif dan kondusif.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan. Jangan mudah terprovokasi, tetap waspada terhadap potensi gangguan, dan laporkan jika ada hal mencurigakan. Ramadhan harus menjadi bulan yang penuh kedamaian bagi kita semua,” ujarnya.
Imbauan tersebut mendapat sambutan hangat dari warga. Mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh pihak keamanan, terutama dalam menjaga ketertiban desa.
Ketika adzan Maghrib berkumandang, suasana berubah semakin syahdu. Hidangan berbuka puasa telah tersaji di atas meja panjang, mulai dari kolak pisang, buras, ikan bakar, hingga teh hangat yang mengepul.
Tidak ada sekat antara pejabat dan warga. Semua duduk bersila dalam satu saf, menikmati hidangan berbuka dengan penuh kebersamaan.
Di salah satu sudut, seorang warga bernama Pak Amir berbincang dengan Kapolres.
“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan Forkopimda ke desa kami. Ini menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar peduli dengan masyarakat kecil seperti kami,” katanya dengan wajah sumringah.
Sementara itu, anak-anak kecil tampak riang berlarian di sekitar area acara, menikmati suasana yang jarang mereka alami—di mana pemimpin daerah hadir langsung, berbincang dengan warga tanpa jarak.
Malam semakin larut, namun kehangatan di Desa Buntu Buangin masih terasa. Kegiatan Safari Ramadhan ini bukan yang terakhir. Forkopimda Sidrap telah menjadwalkan safari di beberapa desa lainnya.
“Kami ingin Ramadhan ini benar-benar menjadi bulan yang penuh keberkahan, bukan hanya di kota, tetapi juga di desa-desa,” ungkap Bupati Sidrap.
Dengan berakhirnya acara malam itu, satu pesan terasa begitu kuat: kehadiran pemimpin di tengah masyarakat bukan hanya sekadar seremonial, tetapi tentang membangun rasa kebersamaan yang nyata.
Dan di bawah langit malam yang bertabur bintang, warga Desa Buntu Buangin pulang dengan hati yang lebih tenang, penuh harapan, dan optimisme untuk hari esok yang lebih baik. (*)
