JURNALPOLRI.MY.ID, Jakarta – Tradisi mudik Lebaran selalu jadi magnet besar bagi jutaan warga Indonesia. Tapi di balik lalu lintas yang padat dan deretan kendaraan mengular di jalan tol, ada sosok-sosok berseragam yang tak tidur nyenyak demi satu tujuan: mudik aman, nyaman, dan lancar.
Tahun ini, Polri kembali jadi garda terdepan lewat Operasi Ketupat 2025—dan kinerjanya dipuji mahasiswa.
Adalah Achmad Baha’ur Rifqi, Presidium Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Nusantara, yang angkat suara.
Ia memberikan apresiasi terbuka kepada seluruh jajaran Polri atas dedikasi penuh dalam pengamanan arus mudik dan balik tahun ini.
“Kami mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran Polri dalam memastikan masyarakat dapat menjalani tradisi mudik dengan aman dan nyaman. Upaya maksimal ini menunjukkan komitmen Polri dalam melayani rakyat,” ujar Baha’ur, Kamis (9/4/2025).
Menurutnya, peran aparat dalam menjaga keamanan selama momentum Lebaran tidak bisa dipandang sebelah mata.
Ia menilai kehadiran polisi di setiap simpul lalu lintas, terminal, pelabuhan, hingga jalur-jalur rawan, telah memberi rasa tenang kepada para pemudik.
Lebih dari itu, BEM PTNU juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat.
“Momentum mudik bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga ruang untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan. Ketika semua elemen bersatu, tradisi ini akan terus terjaga,” ujarnya.
Namun, apresiasi ini bukan berhenti di kata-kata. Selama bulan Ramadan, BEM PTNU turut membuktikan semangat kebersamaan lewat aksi nyata.
Bersama Polri, mereka menggelar bakti sosial serentak di berbagai titik Nusantara—dari Jakarta hingga Jambi, dari Jawa Timur hingga Kalimantan.
Kegiatan bertajuk Baksos Polri Presisi Bersama Mahasiswa ini menyasar masyarakat yang membutuhkan, membawa paket sembako, layanan kesehatan, hingga bantuan edukatif.
Lokasi utamanya dipusatkan di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/2/2025) siang. Bahkan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto turut hadir memberi dukungan moral.
“Kami ingin kehadiran mahasiswa tidak hanya terasa di ruang kelas, tapi juga di tengah masyarakat. Ini bentuk nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi,” ujar Baha’ur.
Menurutnya, kehadiran Polri dan mahasiswa dalam satu gerakan sosial adalah simbol kemitraan baru: bukan sekadar pengamanan, tapi pelibatan.
“Kami harap sinergi seperti ini terus dijaga, bahkan diperluas,” ucapnya.
Apresiasi dari BEM PTNU menunjukkan bahwa pengamanan mudik tak hanya soal rambu lalu lintas dan pos pengamanan. Ini tentang rasa aman, keterlibatan sosial, dan komitmen bersama menjaga harmoni di tengah pergerakan besar manusia saat Lebaran.
Dan bagi jutaan pemudik yang bisa bersua dengan keluarga dengan senyum lega, mungkin tak banyak yang sadar: di balik kelancaran itu, ada tangan-tangan yang tak henti berjaga. (*)
