JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Langit masih gelap saat kumandang adzan Subuh menggema di berbagai masjid di Sidrap. Jamaah mulai berdatangan, menapaki halaman masjid dengan langkah tenang.
Di antara mereka, tampak sosok berseragam. Personel Polres Sidrap yang hadir bukan untuk menunaikan tugas biasa, melainkan menjaga ketenangan umat dalam menjalankan ibadah.
Selasa dini hari, 4 Maret 2025, pengamanan shalat Subuh kembali digelar oleh jajaran Polres Sidrap di sejumlah masjid.
Bukan sekadar rutinitas, kehadiran mereka membawa pesan bahwa rasa aman adalah hak setiap warga, termasuk dalam beribadah di waktu dini hari.
Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H. melalui Wakapolres Sidrap, KOMPOL Ahmad Rosma, S.H., menegaskan bahwa pengamanan ini bukan hanya tanggung jawab profesional, tetapi juga bagian dari ibadah dan pelayanan tulus Polri kepada masyarakat.
“Kami ingin memastikan umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman. Kehadiran personel di masjid juga menjadi upaya preventif dalam menjaga situasi tetap kondusif,” ungkapnya.
Tak hanya berdiri berjaga, para personel juga menyempatkan diri berinteraksi dengan jamaah.
Mereka berbincang ringan, menyampaikan imbauan Kamtibmas, serta mengingatkan pentingnya menjaga keamanan lingkungan sekitar tempat ibadah. Kehangatan ini menciptakan suasana yang lebih akrab, menegaskan bahwa polisi bukan sekadar penjaga, melainkan bagian dari masyarakat itu sendiri.
Di luar area masjid, beberapa personel lain tampak mengatur lalu lintas. Mereka memastikan kendaraan yang diparkir tertata rapi, sehingga tak mengganggu pengguna jalan lainnya.
Keberadaan mereka memberi rasa tenang bagi jamaah, terutama lansia dan anak-anak yang kerap ikut orang tua mereka ke masjid.
Pengamanan seperti ini bukanlah hal baru bagi Polres Sidrap, terutama selama Bulan Suci Ramadhan. Momen ini selalu dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.
Lebih dari sekadar tugas, ini adalah wujud nyata kepedulian, sebuah jaminan bahwa ibadah di waktu fajar tetap terasa damai dan khusyuk.
Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang terus bergerak, di sudut-sudut masjid yang sunyi, ada mereka yang berjaga.
Tak mencari pujian, hanya ingin memastikan bahwa di setiap sujud dan doa, tak ada yang merasa was-was. (*)