JURNALPOLRI.MY.ID, Gowa – Rabu pagi itu, 12 Maret 2025, udara sejuk khas perbukitan Desa Datara, Kecamatan Tompobulu, Gowa, masih menyelimuti rumah-rumah warga.
Namun, ada suasana berbeda. Sejumlah kendaraan dinas berhenti di depan rumah-rumah sederhana, membawa harapan dan kepedulian.
Di antara rombongan, terlihat Hj. Nursyamsi, S.K.M., Kepala Puskesmas Tompobulu, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, Muh. Sahir, S.K.M.
Mereka datang bukan sekadar bersilaturahmi, tetapi membawa program yang sangat berarti bagi masyarakat.
Melalui program Orang Tua Asuh (OTA), mereka menyapa delapan keluarga miskin ekstrem, menyerahkan bantuan bahan makanan, serta mendengar langsung keluhan dan tantangan yang dihadapi warga dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga mereka.
“Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan tugas dari Ibu Bupati dan Wakil Bupati Gowa untuk menyerahkan bantuan kepada warga di Dusun Tonroa, Desa Datara, yang masuk kategori miskin ekstrem. Ini bagian dari program 100 hari kerja bertema Gowa Sejahtera atau Gowa Masunggu,” ungkap Muh. Sahir, S.K.M.
Tidak hanya itu, tim medis juga melakukan kunjungan rumah terhadap lansia yang membutuhkan perhatian khusus. Senyum para orang tua yang dikunjungi menjadi bukti bahwa kehadiran mereka begitu berarti.
Di tengah kunjungan ini, Pemerintah Kabupaten Gowa juga menggulirkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional.
Pemeriksaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari tekanan darah, gula darah, kesehatan gigi, hingga skrining penyakit serius seperti tuberkulosis, risiko stroke, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat, khususnya yang kurang mampu, mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan. Tidak hanya di Puskesmas, tapi juga kami bawa langsung ke desa-desa,” ujar Hj. Nursyamsi, S.K.M.
Tak sedikit warga yang memanfaatkan kesempatan ini. Salah satunya adalah Ahmad (67), seorang lansia yang mengaku sudah lama ingin memeriksa kesehatannya tetapi terkendala biaya dan jarak ke pusat layanan kesehatan.
“Biasanya kalau sakit, saya tahan saja karena takut biaya mahal. Tapi hari ini, saya diperiksa gratis. Bahkan saya diberi tahu cara menjaga kesehatan agar tidak sering sakit,” ungkapnya penuh syukur.
Tak hanya penerima manfaat yang merasakan dampak positif, tokoh masyarakat pun turut mengapresiasi langkah nyata pemerintah.
H. Baharuddin, seorang tokoh adat Desa Datara, menilai program ini sebagai wujud kepedulian yang tidak hanya sekadar wacana.
“Biasanya, banyak program yang hanya indah di atas kertas. Tapi ini nyata. Pemerintah turun langsung, mendengar keluhan warga, memberikan bantuan, dan memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Aminah, seorang ibu rumah tangga yang menerima bantuan, tak bisa menyembunyikan rasa harunya.
“Kami sering merasa seperti dilupakan karena tinggal di daerah terpencil. Tapi hari ini, saya merasa diperhatikan. Terima kasih untuk pemerintah, terima kasih untuk para petugas yang peduli dengan kami,” ucapnya sambil sesekali menyeka air matanya.
Bantuan yang diberikan hari itu mungkin tidak bisa mengubah hidup warga Desa Datara dalam sekejap. Namun, kehadiran pemerintah dan tenaga kesehatan telah memberikan harapan baru.
“Ini bukan kunjungan terakhir. Program ini akan terus berjalan selama 100 hari ke depan, dengan seluruh instansi melaksanakan tugasnya masing-masing,” tegas Muh. Sahir.
Dengan program seperti ini, Gowa tak hanya bergerak menuju kesejahteraan, tetapi juga membuktikan bahwa kepedulian bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Karena sejahtera bukan sekadar slogan, tetapi kerja nyata untuk semua. (*)















