Example floating
Example floating
banner 970x200
Berita

Sidrap Memanas! Warga Rappang Kepung Pangkajene

27
×

Sidrap Memanas! Warga Rappang Kepung Pangkajene

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pangkajene, ibu kota Kabupaten Sidrap, mendadak memanas pada Jumat, 7 Maret 2025. Puluhan warga asal Rappang berbondong-bondong akan mendatangi kota tersebut dengan emosi yang meluap.

Mereka bergerak dengan penuh amarah, di karenakan insiden tragis yang terjadi pada hari Senin, 3 Maret 2025.

banner 300x600

Semua bermula dari sebuah bentrokan kecil di Komplek Pasar Tradisional, Kel. Batulappa, Kec. Watang Pulu, Kab. Sidrap

Insiden yang dipicu oleh ugal-ugalan dalam bermotor itu berubah menjadi duel maut, merenggut nyawa seorang pemuda asal Rappang.

Kabar duka ini dengan cepat menyebar, membakar emosi keluarga dan kerabat korban.

“Ini bukan sekadar kecelakaan biasa, kami ingin ada keadilan,” ujar salah satu warga yang ikut dalam rombongan, matanya berkaca-kaca menahan emosi.

Ketika massa dari Rappang mulai memasuki Pangkajene, suasana kota berubah mencekam.

Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa sebagian dari mereka membawa senjata tajam, memicu kekhawatiran akan kemungkinan bentrokan besar.

Namun, pihak kepolisian sudah bersiaga. Personel Polres Sidrap yang berjaga di perbatasan kota segera bertindak.

Dengan pendekatan persuasif, mereka mencoba meredam amarah warga dan mencegah konflik yang lebih besar.

“Kami paham emosi mereka, tapi kekerasan bukan solusi. Kami berupaya menjaga situasi tetap kondusif,” ungkap salah satu petugas yang berada di lokasi.

Proses negosiasi berlangsung tegang, namun perlahan suasana mulai terkendali. Dengan kesabaran dan komunikasi yang intens, pihak kepolisian berhasil meyakinkan massa untuk tidak bertindak gegabah.

Situasi di Pangkajene akhirnya berangsur stabil, meski ketegangan masih terasa. Aparat kepolisian terus memantau keadaan untuk memastikan tidak ada aksi lanjutan yang berpotensi menimbulkan konflik baru.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa emosi yang tak terkendali bisa berujung pada konflik yang lebih besar.

Namun, di tengah ketegangan, masih ada harapan—harapan bahwa dialog dan hukum dapat menjadi jalan keluar terbaik. (*)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *