JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Siang bolong di Jl. Galung Aserae, Kelurahan Lakessi, tiba-tiba berubah jadi panik pada Selasa, 20 Agustus 2024. Tepat pukul 13:45 WITA, sebuah rumah panggung milik Ibu Ikidu (65) dilalap api. Rumah kosong yang ditinggalkan pemiliknya untuk menghadiri acara keluarga mendadak jadi sorotan warga sekitar. Api diduga muncul dari dapur, menyebar cepat ke seluruh penjuru rumah, membuat warga terkejut.
Saat melihat kobaran api, Karman, salah satu tetangga, tidak tinggal diam. Dengan cepat, dia berteriak meminta bantuan warga lain. “Api mulai dari dapur, tiba-tiba besar dan menjalar cepat,” ujar Karman sambil mengingat kejadian itu. Warga pun langsung bergerak, mencoba memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, kobaran api tak kunjung padam. Dengan segera, mereka menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tak butuh waktu lama, berita kebakaran sampai ke telinga Babinsa Kelurahan Lakessi, Serma Muh Yunus. Tanpa pikir panjang, Serma Yunus langsung meluncur ke lokasi kejadian. Ini bukan aksi sembarang, Babinsa Yunus menunjukkan respon cepatnya yang bikin kagum. Saat tiba, dia langsung mengambil alih situasi, berkoordinasi dengan tim pemadam kebakaran dan warga sekitar.
Serma Yunus bukan cuma diam dan memerintah. Dia turun langsung membantu memadamkan api. Dengan sigap, dia mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dan memastikan warga sekitar tetap aman. Tak hanya itu, Serma Yunus juga memastikan tim pemadam kebakaran segera tiba dan bertindak cepat. Tindakan cepatnya bikin situasi lebih terkendali, meski api terus membesar.
Setelah berjuang hampir satu jam, tepat pukul 14:30 WITA, enam unit mobil pemadam kebakaran berhasil memadamkan api sepenuhnya. Meski rumah Ibu Ikidu hangus terbakar, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 70.000.000, namun bantuan logistik dari BNPB Kabupaten Sidrap sudah mulai disalurkan untuk meringankan beban korban.
Dugaan sementara menyebutkan, kebakaran ini disebabkan oleh arus pendek listrik yang memicu percikan api di dapur. Namun, investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan penyebab pastinya. Yang jelas, insiden ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama di lingkungan padat penduduk.
Respon sigap Serma Muh Yunus benar-benar pantas diacungi jempol. Dia menunjukkan bagaimana seharusnya seorang aparat keamanan bertindak dalam situasi darurat. Dedikasi dan kepedulian Babinsa Yunus dalam menangani kebakaran ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat.
Kebakaran memang bisa terjadi kapan saja, tapi dengan tindakan cepat dan tepat, dampaknya bisa diminimalisir. Inilah yang diperlihatkan oleh Serma Yunus, seorang Babinsa yang tidak hanya menjaga, tetapi juga melindungi warganya dengan sepenuh hati. Di balik seragamnya, ada sosok yang selalu siap siaga untuk melindungi dan melayani masyarakat tanpa pamrih.
Kisah Serma Yunus hari itu bukan hanya soal memadamkan api. Ini adalah cerita tentang kepedulian, dedikasi, dan keberanian seorang Babinsa dalam menjaga keselamatan warganya. Di tengah terik matahari dan asap yang mengepul, dia hadir sebagai penolong yang tak mengenal lelah. Dengan sinergi dan kerjasama yang solid, musibah bisa tertangani dengan cepat dan tepat. Salut untuk Babinsa Serma Muh Yunus! (*)
