JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Hangat, bersahaja, dan penuh makna. Begitulah suasana yang membalut kegiatan Syawalan 1446 Hijriah yang digelar Muhammadiyah Cabang Sidrap, Senin pagi (7/4/2025) di Rumah Jabatan Bupati Sidrap.
Tak sekadar ritual pasca-Ramadhan, momen ini menjadi ajang pertemuan spiritual dan sosial yang menggugah semangat kebersamaan seluruh elemen masyarakat.
Di tengah balutan nuansa lebaran, Wakapolres Sidrap KOMPOL Sulkarnain hadir mewakili Kapolres AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H.
Bersama Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif, Wakil Bupati Hj. Nurkana’ah, Pj. Sekretaris Daerah, dan jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah, suasana silaturahmi semakin terasa utuh—melampaui sekat jabatan dan organisasi.
Dalam sambutannya, KOMPOL Sulkarnain tak sekadar menyampaikan pesan institusional, tapi juga menggarisbawahi pentingnya harmoni antara aparat keamanan, pemerintah, dan masyarakat dalam mewujudkan Sidrap yang damai dan religius.
“Syawalan ini lebih dari sekadar tradisi. Ia adalah momentum spiritual untuk mengikat kembali tali kebersamaan dan memperkuat semangat kolaborasi. Kami berharap dari momen ini tumbuh sinergi menjaga Sidrap tetap aman, tenang, dan berlandaskan nilai keimanan,” ungkap Wakapolres dengan penuh ketulusan.
Suasana acara terasa cair. Tak ada batas formalitas yang kaku. Wajah-wajah yang hadir memancarkan kehangatan, seolah menegaskan bahwa Syawalan bukan hanya ajang bertukar maaf, tapi juga menyulam harapan akan masa depan Sidrap yang lebih baik.
Bupati Sidrap, dalam sambutannya, turut menyerukan pentingnya merawat nilai kebersamaan yang telah terbangun selama Ramadhan.
Ia mengajak semua pihak untuk menjadikan Syawalan sebagai tonggak memperkuat persatuan dan membangun keharmonisan sosial.
“Kita telah melalui Ramadhan bersama. Kini saatnya kita lanjutkan semangat itu dengan memperkuat solidaritas dan nilai-nilai kekeluargaan di tengah masyarakat. Dengan begitu, pembangunan bisa berjalan dalam suasana tenteram,” ujar Syaharuddin penuh semangat.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang khidmat, dilanjutkan ramah tamah penuh tawa dan keakraban.
Sajian khas lebaran pun turut menyempurnakan suasana, menjadi jembatan antara pesan spiritual dan kehangatan sosial.
Dalam suasana yang penuh makna itu, Syawalan bukan lagi sekadar acara tahunan, tapi menjadi ruang bertumbuhnya harapan, harmoni, dan harapan bersama.
Sebuah pengingat bahwa kekuatan Sidrap tak hanya terletak pada pembangunan fisik, tetapi juga dalam keutuhan hati dan persaudaraan warganya. (*)
