JURNALPOLRI.MY.ID, Takalar, 25 Maret 2025 – Selama ini, setiap kali ada hajatan atau musibah di Desa Galesong Timur, satu kendala yang selalu muncul adalah kurangnya kursi untuk tamu.
Warga yang menggelar acara kerap harus menyewa kursi dengan biaya yang tidak sedikit, terutama bagi mereka yang ekonominya pas-pasan.
Namun, kini Pemerintah Desa (Pemdes) Galesong Timur hadir dengan solusi sederhana tapi sangat bermanfaat: pengadaan kursi plastik untuk setiap dusun.
Langkah ini menjadi terobosan unik di tengah pemanfaatan Dana Desa yang biasanya difokuskan pada pembangunan infrastruktur. Sebanyak 200 kursi plastik disebar ke setiap dusun agar bisa digunakan secara gratis oleh warga yang membutuhkan.
Menurut Kepala Desa Galesong Timur, Danu Ardiansyah, ide ini muncul setelah melihat langsung kondisi di lapangan. Setiap kali ada pesta pernikahan, acara keagamaan, atau musibah kematian, warga harus merogoh kocek lebih dalam hanya untuk menyewa kursi.
“Kami melihat ini sebagai kebutuhan nyata masyarakat. Setelah berdiskusi dengan pemerintah desa, kami sepakat untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk pengadaan kursi plastik. Dengan ini, warga bisa menggunakannya tanpa harus keluar biaya sewa yang besar,” ujarnya.
Langkah ini disambut baik oleh masyarakat, terutama mereka yang selama ini terbebani biaya tambahan saat menggelar acara.
Kini, kursi-kursi tersebut sudah bisa dimanfaatkan kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan warga.
Tak hanya pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) juga turut mendukung penuh kebijakan ini.
Salah satu anggota BPD yang enggan disebut namanya menegaskan bahwa keputusan ini telah disepakati bersama antara Pemdes dan warga.
“Program ini sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang mengalami musibah atau mengadakan hajatan. Ini bukti nyata bahwa pemerintah desa peduli dengan kebutuhan warganya,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, ada harapan agar program serupa bisa dikembangkan lebih luas. Salah satu usulan yang mencuat adalah pengadaan tenda desa agar warga yang menggelar acara tidak lagi terbebani biaya sewa tenda yang juga cukup mahal.
“Kursi sudah ada, semoga ke depan bisa dianggarkan juga pengadaan tenda. Itu akan lebih memudahkan masyarakat lagi,” tambahnya.
Bagi sebagian orang, kursi plastik mungkin hanya benda sederhana. Tapi bagi warga Desa Galesong Timur, kursi ini adalah simbol kepedulian dan kebersamaan.
Pemerintah desa tak hanya berpikir soal pembangunan fisik, tapi juga bagaimana menciptakan kenyamanan dan kesejahteraan bagi warganya.
Langkah ini membuktikan bahwa kebijakan yang baik tidak harus selalu berskala besar. Kadang, solusi sederhana seperti pengadaan kursi plastik justru mampu memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. (*)