JURNALPOLRI.MY.ID, Makassar – Bagian Psikologi Biro SDM Polda Sulawesi Selatan baru saja menyelesaikan serangkaian kegiatan pemeriksaan psikologi yang diadakan untuk Personil Polres Sinjai, Bulukumba, dan Kepulauan Selayar. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, mulai dari Selasa hingga Kamis (25-27 Juni 2024), bertujuan untuk memastikan stabilitas psikologis personil yang memegang atau akan memegang senjata api.
AKBP Udin Yulianto S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sulsel, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan sekitar 600 personel Polri. “Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis personil yang mengajukan permohonan pinjam pakai senjata api. Dengan demikian, setiap personil yang membawa senjata api memahami tanggung jawab yang menyertainya dan memiliki kestabilan psikologis yang dapat dipercaya,” ujar AKBP Udin.
Pemeriksaan psikologi ini diwajibkan bagi seluruh personil, baik yang akan memegang senjata api maupun yang tidak. Tujuan dari pemeriksaan berkala ini adalah untuk mengukur dan mengevaluasi fungsi psikologis personil, termasuk kemampuan kognitif, kepribadian, kecenderungan emosional, dan perilakunya. “Pemeriksaan berkala ini penting untuk memastikan bahwa personil kita selalu dalam kondisi psikologis yang prima,” tambah AKBP Udin.
Selain itu, pemeriksaan psikologi senjata api dilaksanakan bagi personil yang sudah bersenjata serta bagi mereka yang sedang mengajukan permohonan pinjam pakai senjata api. Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada ancaman nyata terhadap keselamatan dan keamanan pribadi personil Polri maupun masyarakat umum. “Dengan pemeriksaan ini, kita bisa memastikan bahwa personil yang membawa senjata api memiliki kondisi psikologis yang stabil dan dapat dipercaya,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, setiap item tes psikologi diberikan petunjuk atau arahan terkait pelaksanaan tes yang diberikan oleh staf atau tim dari Bag Psikologi Biro SDM Polda Sulsel. Baik itu tes Psikologi Senpi, Mapping Psikologi, maupun Psikologi Berkala, semua dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
AKBP Udin menambahkan bahwa pemeriksaan psikologi ini tidak hanya penting untuk keamanan, tetapi juga untuk kesejahteraan personil. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa personil kita tidak hanya siap secara fisik, tetapi juga secara mental. Kesehatan psikologis adalah kunci untuk menjalankan tugas dengan baik,” ungkapnya.
Dengan adanya pemeriksaan psikologi ini, diharapkan personil Polri dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif dan profesional. Pemeriksaan ini juga menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tubuh Polri. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas personil melalui berbagai program seperti ini,” ujar AKBP Udin.
Selanjutnya, kegiatan pemeriksaan psikologi ini akan terus dilakukan secara berkala. “Kami akan terus memantau kondisi psikologis personil dan melakukan pemeriksaan secara rutin. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kualitas dan profesionalisme personil Polri,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lain untuk lebih memperhatikan kondisi psikologis personilnya. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat diadopsi oleh instansi lain. Kondisi psikologis yang baik sangat penting untuk kinerja yang optimal,” kata AKBP Udin.
Dengan demikian, pemeriksaan psikologi yang dilakukan oleh Bagian Psikologi Biro SDM Polda Sulsel ini tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan dan perhatian terhadap kesejahteraan personil Polri. Program ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa personil Polriselalu dalam kondisi terbaik, siap untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dengan maksimal. (*)
