JURNALPOLRI.MY.ID, Bali – Operasi Puri Agung II digelar Polri sebagai langkah strategis dalam pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High Level Forum on Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) 2024 yang berlangsung pada 1-3 September 2024 di Bali. Untuk mematangkan strategi pengamanan, Polri menggelar Tactical Floor Game (TFG) di bawah pimpinan langsung Kepala Operasi (Kaops) Puri Agung II, Komjen Pol Fadil Imran, yang juga menjabat Kabaharkam Polri.
Dalam sesi TFG ini, Komjen Pol Fadil Imran menegaskan pentingnya penyelarasan strategi di lapangan demi mencapai manajemen operasi yang optimal. “Hari ini kami memasuki tahapan TFG yang menghadirkan semua unsur pengamanan. Tujuan TFG untuk menyamakan pola tindak strategi dan aplikasinya di lapangan agar manajemen operasi betul-betul bisa berjalan sesuai rencana Operasi Puri Agung 2024 dalam menghadapi KTT Indonesia-Afrika Forum,” ujar Fadil di Bali, Rabu (28/8/2024).
Fadil juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam Operasi Puri Agung II ini. Polri menggandeng TNI, Paspampres, pemerintah daerah, hingga masyarakat umum. Menurutnya, sinergi antara elemen internal dan eksternal menjadi kunci agar penyelenggaraan IAF berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kedua pihak. “Dalam operasi ini, strategi preventif dan komunikasi tetap dikedepankan, meskipun kami juga mempersiapkan satgas penegakan hukum sebagai langkah terakhir jika diperlukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengajak masyarakat Bali untuk turut mendukung kelancaran acara internasional ini. “Kepada seluruh masyarakat kota Denpasar dan Bali pada umumnya, mari kita bersama-sama menyukseskan jalannya IAF mulai dari tanggal 1 hingga 3 September,” ajaknya.
TFG ini diikuti oleh berbagai satuan pengamanan yang akan diterjunkan dalam Operasi Puri Agung II. Setiap personel yang hadir berperan penting dalam memperkuat koordinasi di lapangan. Simulasi dan analisis skenario yang dilakukan pada TFG ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam operasi memiliki pemahaman yang sama terhadap langkah-langkah yang akan diambil.
Di lapangan, Operasi Puri Agung II tidak hanya fokus pada pengamanan fisik, tetapi juga pada pendekatan humanis melalui komunikasi yang intensif dengan masyarakat. “Strategi komunikasi menjadi kunci untuk menciptakan suasana yang kondusif. Pendekatan persuasif diutamakan, sehingga tindakan tegas menjadi opsi terakhir,” tambah Fadil.
Polri memastikan bahwa KTT IAF ke-2 dan HLF MSP 2024 akan diamankan dengan standar tertinggi, melibatkan ribuan personel dari berbagai satuan. Dalam hal ini, Polri ingin menegaskan kesiapan dan profesionalisme mereka dalam mengawal kegiatan internasional penting ini. “Polri akan mengamankan penyelenggaraan KTT IAF ke-2 dan HLF MSP 2024 dengan aman, lancar, dan kondusif,” tegasnya.
Dengan seluruh persiapan yang matang dan koordinasi yang solid, Operasi Puri Agung II menjadi bukti nyata bagaimana Polri bersama TNI dan berbagai elemen lainnya bahu-membahu mengamankan event besar bertaraf internasional ini. Fadil berharap, dengan adanya sinergi ini, masyarakat Bali juga turut merasakan manfaat dari terselenggaranya KTT IAF dan HLF MSP 2024 dengan baik.
Operasi Puri Agung II ini mencerminkan komitmen Polri untuk memberikan rasa aman tidak hanya bagi peserta KTT IAF, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Bali yang menjadi tuan rumah acara internasional tersebut. Dengan strategi yang telah disusun dan koordinasi yang berjalan dengan baik, diharapkan KTT ini dapat berlangsung tanpa kendala berarti, memberikan dampak positif bagi hubungan bilateral antara Indonesia dan negara-negara Afrika. (*)