JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Jumat pagi, 18 April 2025, di Kelurahan Macorawali, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap, terasa berbeda. Udara masih sejuk, namun suasananya sudah hangat oleh suara cangkul dan seruan gotong royong.
Di balik suara alat yang menghantam tanah, ada semangat kolektif yang mengalir deras—dipimpin langsung oleh Batituud Koramil 1420-01/Panca Lautang, Peltu Kisman Buamona.
Tanpa banyak seremoni, para anggota TNI bersama warga dan aparat kelurahan bergandengan tangan membersihkan saluran drainase yang selama ini tersumbat tumpukan sampah dan rumput liar.
Aksi ini bukan cuma pembersihan biasa, tapi bentuk nyata sinergi antara tentara dan rakyat dalam menjaga lingkungan.
“Kita ingin mencegah genangan air yang sering muncul kalau hujan datang. Drainase yang mampet itu bahaya, bisa jadi sarang nyamuk dan penyakit. Ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi penyelamatan lingkungan,” tegas Peltu Kisman dalam keterangannya.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan karya bakti ini merupakan rutinitas yang terus digalakkan, demi mendukung program pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
Menurutnya, edukasi lingkungan harus dilakukan sambil terjun langsung ke lapangan.
Di sela aktivitas, semangat warga tampak luar biasa. Mereka datang membawa alat seadanya—ada yang bawa karung bekas, ada yang siap dengan cangkul dan sabit.
Salah satunya adalah Jamal, warga RW 3, yang tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
“Kalau TNI saja mau turun tangan begini, masak kita diam? Saya senang, drainase ini akhirnya dibersihkan bareng-bareng. Harusnya sering-sering, supaya kita sadar bahwa bersih itu tanggung jawab bersama,” ujar Jamal sambil mengelap peluh di dahi.
Senada dengan Jamal, warga lainnya, ibu rumah tangga bernama Nurbaya, juga merasa lega dengan adanya aksi bersih-bersih ini.
Ia mengaku kerap khawatir anak-anaknya bermain dekat saluran air yang kotor.
“Sebelumnya banyak nyamuk, air tergenang. Tapi sekarang bersih. Terima kasih untuk TNI dan semua yang terlibat. Ini bukti kalau kekompakan bisa bikin lingkungan jadi lebih nyaman,” katanya.
Kegiatan karya bakti ini juga menjadi ruang dialog antara aparat dan masyarakat. Beberapa warga bahkan mengusulkan agar aksi serupa dijadwalkan rutin tiap bulan, tak hanya saat musim hujan mendekat.
Menjelang siang, saluran-saluran yang tadinya mampet sudah kembali lancar. Bau tak sedap berganti dengan aroma tanah basah dan senyum kelegaan dari seluruh peserta.
Semangat gotong royong yang tumbuh hari ini menjadi bukti bahwa ketika masyarakat dan TNI bersatu, tak ada yang tak bisa dibersihkan—bahkan selokan yang paling bandel sekalipun.
Dari Macorawali, pesan ini mengalir deras: bersih-bersih bukan soal tenaga, tapi soal niat dan kebersamaan. (*)