JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Sidrap, sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan, tengah bersiap menghadapi Pilkada Serentak 2024. Pada Rabu, 4 September 2024, sebuah sosialisasi penting digelar di Cafe & Resto Hadide, Jalan Jendral Sudirman, Pangkajene, Kecamatan Maritangngae. Acara yang berlangsung mulai pukul 09:40 WITA itu, dihadiri oleh sejumlah tokoh penting daerah, tetapi kehadiran Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P., Dandim 1420/Sidrap, berhasil mencuri perhatian dengan pernyataan tegasnya tentang netralitas TNI dalam proses demokrasi.
Dalam suasana yang penuh diskusi serius namun tetap hangat, berbagai pejabat daerah, termasuk M. Arsul, Kepala Kesbangpol yang mewakili Bupati Sidrap; Aiptu Ibrahim dari Polres Sidrap; dan Ridwan Syahputra, S.H., M.H., Kasi Pidum Kejari Sidrap, berkumpul untuk menyatukan visi dan misi dalam menciptakan Pilkada yang aman dan damai. Para Danramil dan perwira staf Kodim 1420/Sidrap, bersama dengan perwakilan dari Bawaslu dan KPU Sidrap, juga hadir, menunjukkan komitmen bersama untuk menekan potensi konflik yang mungkin timbul.
Dalam sambutannya, M. Arsul menekankan pentingnya kewaspadaan dini. “Kita semua di sini untuk memastikan bahwa setiap potensi konflik yang bisa terjadi menjelang dan pasca Pilkada dapat diminimalisir. Hubungan antar-stakeholder harus semakin diperkuat,” ujarnya dengan nada yang penuh ketegasan. Ia juga mengingatkan kembali pentingnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 serta aturan turunannya sebagai pedoman pelaksanaan Pilkada.
Namun, fokus utama acara ini tampak jelas saat Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P. naik ke podium. Dengan suara tegas dan sikap yang penuh wibawa, Dandim 1420/Sidrap ini menegaskan bahwa TNI tetap berpegang teguh pada prinsip netralitas dalam Pilkada. “TNI tidak bisa memilih atau dipilih dalam pemilihan ini. Jika ada anggota yang ingin mencalonkan diri, mereka harus mengundurkan diri dari dinas militer. Ini adalah bentuk komitmen netralitas kami,” tegasnya, menggugah perhatian seluruh peserta.
Letkol Awaloeddin juga menyoroti pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan pemerintah daerah. “Kita harus bekerja sama dan saling berkoordinasi sesuai peran masing-masing dan aturan yang berlaku. Pilkada ini adalah momen penting bagi demokrasi kita, dan kita harus memastikan semuanya berjalan dengan lancar,” katanya. Pernyataan ini menegaskan pentingnya kerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada.
Tidak hanya bicara soal koordinasi, Letkol Awaloeddin juga menekankan peran aktif TNI dalam membantu pemerintah daerah dan kepolisian untuk menangani setiap permasalahan yang mungkin muncul. “Jika ada permasalahan sekecil apa pun yang terjadi di lapangan, segera laporkan. Kita harus mencari solusi terbaik untuk mencegah konflik yang lebih besar,” tuturnya dengan penuh keyakinan. Ajakan ini disambut baik oleh para peserta yang hadir, menunjukkan semangat untuk menjaga Sidrap tetap aman.
Sesi diskusi pun berlangsung dinamis. Beberapa perwakilan Bawaslu dan KPU turut mengingatkan pentingnya menjaga integritas setiap tahapan Pilkada. Mereka menggarisbawahi bahwa setiap potensi pelanggaran, sekecil apa pun, harus segera ditindaklanjuti. “Kami butuh kerja sama semua pihak untuk memastikan Pilkada ini tidak hanya aman, tetapi juga jujur dan adil,” ungkap salah satu perwakilan Bawaslu, menguatkan semangat kolaborasi yang menjadi tema besar sosialisasi ini.
Menjelang akhir acara, suasana semakin kondusif dengan kesepakatan bersama untuk tetap menjaga komunikasi yang baik antar-lembaga. Sosialisasi yang berlangsung selama hampir dua jam ini diakhiri pada pukul 11:45 WITA dengan suasana penuh optimisme. Semua pihak sepakat untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dalam menjaga kondusivitas Sidrap selama masa Pilkada.
Kehadiran Letkol Inf Awaloeddin dan pesan kuatnya mengenai netralitas TNI menjadi sorotan utama dalam sosialisasi ini. Dengan TNI yang siap menjaga stabilitas dan bekerja sama dengan semua pihak, harapan akan Pilkada 2024 yang aman, damai, dan tertib semakin nyata di depan mata. (*)
