JURNALPOLRI.MY.ID, Yalimo, Papua Pegunungan – Di balik dinginnya udara pegunungan Papua, kehangatan justru terasa di Distrik Elelim. Selasa (28/1/2025).
Momen penuh makna tersaji saat Wakaops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Adarma Sinaga, mengajak anak-anak setempat untuk merenung sejenak—belajar tentang arti bersyukur sebelum menikmati makan siang bersama.
Bukan sekadar berkumpul dan menyantap makanan, momen ini menjadi ajang berbagi nilai kehidupan. Di tengah tawa polos anak-anak, Kombes Adarma dengan lembut mengingatkan mereka bahwa setiap rezeki, sekecil apa pun, adalah berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Bersyukur itu bukan hanya soal makanan yang ada di depan kita, tapi juga kesehatan, ilmu, dan kesempatan untuk tumbuh jadi pribadi yang lebih baik,” tutur Kombes Adarma, matanya menatap penuh kasih ke wajah-wajah kecil yang antusias mendengarkan.
Dalam suasana akrab, Wakaops Damai Cartenz ingin menanamkan pesan bahwa bersyukur adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih baik. Tidak hanya saat bahagia, tetapi juga ketika menghadapi tantangan.
“Kalau kita selalu bersyukur, hati kita akan lebih tenang, dan kita bisa lebih menghargai hidup,” tambahnya.
Anak-anak yang hadir tampak menyimak dengan penuh perhatian. Beberapa mengangguk, seolah memahami betapa pentingnya menghargai setiap anugerah yang diberikan.
Satgas Damai Cartenz 2025 tidak sekadar menjalankan tugas keamanan, tetapi juga membangun hubungan harmonis dengan masyarakat, terutama generasi muda Papua Pegunungan.
Melalui pendekatan penuh kasih seperti ini, diharapkan anak-anak tumbuh dengan nilai-nilai kebaikan yang kuat—bukan hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk masa depan Papua yang lebih cerah.
Di tengah segala keterbatasan, kebersamaan dan rasa syukur menjadi kekuatan. Dan hari itu, di Distrik Elelim, anak-anak Papua belajar bahwa hidup akan selalu indah jika dihiasi dengan rasa syukur. (*)
