JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Pagi itu, Desa Sereang, Kecamatan Maritengngae, terlihat berbeda. Bukan karena ada acara besar atau perayaan, melainkan aksi nyata kepedulian lingkungan.
Sejumlah prajurit TNI dari Koramil 1420-03/Maritengngae, dipimpin oleh Serma Muhammad Haris, turun langsung ke saluran irigasi bersama Komunitas Pencinta Alam.
Di bawah terik matahari, mereka berbaur, menyingsingkan lengan baju, dan mulai membersihkan tumpukan sampah plastik yang menyumbat aliran air.
Bukan sekadar gotong royong biasa, aksi ini menjadi pernyataan tegas bahwa sampah plastik adalah ancaman serius bagi lingkungan.
Di sela-sela aktivitasnya, Serma Muhammad Haris menjelaskan bahwa kondisi irigasi yang kotor ini bukan sekadar merusak pemandangan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
“Banyaknya sampah plastik di irigasi bisa mencemari lingkungan dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia,” ujarnya sambil mengangkat selembar plastik yang tersangkut di sela-sela batu.
Lebih dari sekadar mengganggu aliran air, sampah plastik juga membawa partikel mikroplastik yang berbahaya bagi ekosistem. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin pencemaran ini akan berdampak pada sumber air yang dikonsumsi warga.
Melihat kondisi tersebut, TNI bersama para pencinta alam bergerak tanpa ragu. Dengan alat seadanya—cangkul, karung, dan jaring penangkap sampah—mereka menyisir irigasi, mengangkat plastik, dan membersihkan aliran air agar kembali jernih.
Menurut Serma Muhammad Haris, aksi ini bukan hanya tentang membersihkan sampah, tetapi juga membangun kesadaran di kalangan masyarakat, terutama generasi muda, bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
“Sampah plastik butuh waktu sangat lama untuk terurai. Jika kita tidak peduli, dampaknya akan semakin parah bagi lingkungan dan kesehatan kita sendiri,” jelasnya.
Kegiatan bersih-bersih ini juga menjadi momen penting untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong.
TNI, komunitas pencinta alam, dan warga setempat bergandengan tangan dalam aksi nyata yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? Lingkungan bersih, hidup pun lebih sehat,” pungkas Serma Muhammad Haris.
Di akhir kegiatan, irigasi yang tadinya penuh sampah kini terlihat jauh lebih bersih. Namun, lebih dari itu, semangat kepedulian yang tumbuh di hati para peserta menjadi hasil paling berharga dari aksi ini.
Karena menjaga lingkungan bukan sekadar tugas pemerintah atau komunitas tertentu, tetapi kewajiban kita semua. (*)
