JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Mentari pagi menyinari hamparan sawah Desa Allekkuang, Kecamatan Maritengngae, yang menguning pertanda siap panen.
Selasa, 4 Maret 2025, di tengah hiruk-pikuk aktivitas petani, suasana hari itu terasa lebih istimewa. Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H., bersama Forkopimda serta Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alam Syah, hadir langsung untuk melakukan Panen Raya Padi.
Panen ini bukan sekadar seremonial, tetapi simbol dari kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan Kementerian Pertanian dalam mendukung Sidrap sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Sulawesi Selatan.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tantangan sektor pertanian.
Di sela-sela kegiatan, Kapolres Sidrap menegaskan peran penting sektor pertanian dalam stabilitas ekonomi dan keamanan masyarakat.
“Ketahanan pangan dan keamanan adalah dua hal yang saling berkaitan. Kami siap mendukung para petani agar hasil pertanian semakin meningkat dan mampu menopang kebutuhan pangan nasional,” ujar AKBP Fantry dengan penuh optimisme.
Para petani yang hadir menyambut baik kehadiran jajaran pejabat ini. Bagi mereka, perhatian dari berbagai pihak menjadi angin segar di tengah berbagai tantangan pertanian, seperti cuaca ekstrem dan ketersediaan sarana produksi.
Setelah melakukan panen, rombongan bergerak ke salah satu pabrik pengelolaan padi di Kecamatan Maritengngae.
Kunjungan ini bertujuan memastikan bahwa proses pascapanen berjalan optimal, mulai dari pengolahan gabah hingga distribusi beras ke pasaran.
Dirjen PSP Kementan RI, Andi Nur Alam Syah, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung kesejahteraan petani melalui bantuan alat dan mesin pertanian.
“Kami terus berupaya memberikan dukungan agar produktivitas meningkat. Bukan hanya di hulu, tapi juga dalam proses hilirnya, agar petani mendapatkan manfaat maksimal dari hasil panennya,” ungkapnya.
Kegiatan Panen Raya ini menjadi gambaran nyata bahwa ketahanan pangan bukan hanya tugas petani, melainkan tanggung jawab bersama.
Dari aparat kepolisian yang menjaga stabilitas, pemerintah yang memberikan fasilitas, hingga petani yang bekerja keras di lapangan—semua bersatu dalam satu visi: memastikan kebutuhan pangan tetap terjaga.
Di balik hamparan sawah yang kembali kosong setelah panen, terselip harapan besar.
Harapan agar kolaborasi ini terus berlanjut, agar petani tetap semangat, dan agar Sidrap tetap menjadi kebanggaan sebagai lumbung padi Sulawesi Selatan. (*)
