JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Sabtu, 8 Maret 2025, matahari mulai condong ke barat, menandakan waktu berbuka puasa semakin dekat. Di sepanjang jalan depan Mapolres Sidrap, Pelataran Monumen Ganggawa, hingga depan RSUD Nene Mallomo, suasana tampak lebih ramai dari biasanya.
Bukan sekadar lalu lalang kendaraan, tetapi ada senyum dan kehangatan yang menyelimuti sore itu.
Di tengah keramaian, para anggota Bhayangkari Cabang Sidrap dengan sigap membagikan paket takjil kepada para pengendara dan pejalan kaki yang melintas.
Dengan seragam khas mereka, tangan-tangan penuh kepedulian itu menyodorkan makanan ringan dan minuman segar, membawa secercah kebahagiaan bagi mereka yang masih di perjalanan menuju rumah atau masjid untuk berbuka puasa.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan dan berkah Ramadan dengan masyarakat. Semoga ini dapat membantu mereka yang belum sempat menyiapkan makanan berbuka,” ujar Ny. Dian Fantry Taherong, Ketua Bhayangkari Cabang Sidrap, dengan senyum tulusnya.
Senyum yang sama juga tergambar di wajah para penerima takjil. Ada yang buru-buru mengucapkan terima kasih, ada pula yang berhenti sejenak untuk berbincang ringan, menikmati momen kecil penuh makna di bulan penuh berkah ini.
Bagi sebagian orang, takjil mungkin hanya sebungkus makanan ringan dan seteguk minuman segar. Namun, bagi mereka yang kelelahan setelah seharian beraktivitas dan belum sempat berbuka, ini adalah bentuk perhatian yang begitu berarti.
Salah satu pengendara, Ridwan (35), mengungkapkan rasa syukurnya.
“Ini berkah banget. Kadang kalau macet atau pulang kerja telat, susah cari makanan buat berbuka. Jadi, sangat membantu. Terima kasih Bhayangkari Sidrap!” ujarnya sambil tersenyum.
Kegiatan berbagi takjil ini bukan kali pertama dilakukan Bhayangkari Sidrap. Setiap Ramadan, mereka rutin turun ke jalan untuk menyebarkan kebaikan dan mempererat silaturahmi dengan masyarakat.
Bukan hanya tentang membagikan makanan, tetapi juga menghadirkan rasa kebersamaan yang kian erat di tengah kesibukan kehidupan.
Tak berhenti di sini, Bhayangkari Sidrap pun telah merencanakan berbagai kegiatan sosial lainnya selama Ramadan.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, aksi sederhana ini mengingatkan bahwa kepedulian tak perlu menunggu besar dan megah.
Kadang, cukup dengan sepotong takjil dan seulas senyum, kebahagiaan bisa hadir di hati banyak orang.
Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang berbagi dan saling menguatkan—persis seperti yang dilakukan Bhayangkari Sidrap sore itu. (*)
