JURNALPOLRI.MY.ID, Makassar – Aula Mappaodang, Polda Sulawesi Selatan, Senin (24/3/2025), dipenuhi wajah-wajah serius.
Di hadapan para Kapolres, pejabat utama, dan personel kepolisian yang hadir langsung maupun melalui Zoom, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., berdiri tegak, membawa misi besar: mengubah paradigma kepolisian di Sulawesi Selatan.
Didampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Nasri, S.I.K., M.H., serta jajaran petinggi Polda, Irjen Rusdi menyampaikan “Commander Wish”—sebuah arahan strategis yang bukan sekadar instruksi, melainkan panggilan perubahan bagi seluruh jajaran Polri di wilayahnya.
“Duta Perubahan”—itulah sebutan yang diberikan Kapolda kepada setiap anggota kepolisian. Bukan hanya sekadar penegak hukum, tetapi juga teladan moral, penjaga kepatutan, dan garda profesionalitas.
“Legitimasi Polri itu ada di tangan masyarakat. Jika kita bekerja dengan hati, sesuai aturan, dan dekat dengan rakyat, maka kita bukan hanya dihormati, tetapi juga dipercaya,” tegasnya.
Kapolda ingin polisi di Sulawesi Selatan bukan sekadar ‘mengawasi’ masyarakat, tetapi justru menjadi bagian dari mereka. Masyarakat harus merasa nyaman, bukan terintimidasi.
Dalam urusan penegakan hukum, Kapolda menegaskan satu hal penting: tidak ada ruang untuk kekerasan.
“Setiap tindakan harus berbasis aturan dan mengedepankan Restorative Justice,” ujarnya.
Artinya, pendekatan hukum yang lebih manusiawi, yang menyelesaikan masalah tanpa harus selalu berujung di meja hijau.
Tak ada lagi praktik main hakim sendiri atau tindakan berlebihan yang merugikan citra kepolisian. Sebaliknya, polisi harus menjadi jembatan keadilan yang benar-benar berpihak pada masyarakat.
Menutup arahannya, Irjen Rusdi berbicara tentang makna tugas kepolisian.
“Setiap panggilan tugas, sekecil apa pun, harus kita anggap sebagai kehormatan dan kebanggaan. Laksanakan dengan ikhlas, maka akan terasa ringan. Ini bukan hanya pekerjaan, tetapi ladang amal ibadah kita,” katanya dengan suara penuh keyakinan.
Pesan ini bukan sekadar kata-kata. Ini adalah visi besar yang diharapkan bisa mengakar di seluruh tingkatan kepolisian, dari Polda hingga Polsek.
Dengan arahan ini, Polri di Sulawesi Selatan tidak hanya dituntut untuk semakin profesional, tetapi juga lebih humanis.
Sebuah langkah menuju kepolisian yang tidak hanya kuat, tetapi juga dipercaya dan dicintai oleh rakyatnya. (*)
