Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Udara pagi belum sempat mengusir kantuk warga, tapi langkah kaki Babinsa Kodim 1420/Sidrap sudah lebih dulu mengetuk lantai masjid. Senin (04/08/2025), para Bintara Pembina Desa atau Babinsa di bawah komando Kodim 1420/Sidrap kembali menunjukkan dedikasi mereka lewat aksi Safari Shalat Subuh yang dilanjutkan dengan komunikasi sosial (komsos) bersama warga binaan.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas spiritual. Lebih dari itu, menjadi strategi pendekatan teritorial yang ampuh untuk menjalin keakraban serta menggali informasi kondisi sosial masyarakat langsung dari sumbernya.
Di berbagai titik wilayah Kabupaten Sidrap, Babinsa turun langsung menyapa dan berbaur dengan warga selepas subuh berjamaah.
Komandan Kodim 1420/Sidrap, Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P., tak menampik pentingnya program ini.
Ia menegaskan bahwa pendekatan religius yang dijalankan oleh Babinsa mampu menjadi pintu masuk yang humanis dalam menjaga stabilitas wilayah.
“Melalui safari subuh dan komunikasi sosial ini, Babinsa bisa langsung mendengar aspirasi dan kondisi warga di lapangan, serta memberikan pembinaan dan edukasi secara humanis,” ujar Dandim.
Dandim juga menyebut bahwa Bintara Pembina Desa bukan sekadar ujung tombak dalam pengamanan wilayah, melainkan juga garda depan dalam menyerap aspirasi serta menangkal potensi konflik sosial sejak dini.
Peran ini menuntut kepekaan tinggi, pendekatan humanis, dan keberanian untuk terjun langsung di tengah masyarakat, bahkan saat orang lain masih tertidur.
Di lapangan, Babinsa terlihat antusias berbincang ringan dengan warga, mendengar langsung persoalan seputar keamanan lingkungan, harga kebutuhan pokok, kondisi fasilitas umum, hingga dinamika sosial yang berkembang di sekitar mereka.
Setiap perbincangan menjadi ladang informasi yang kaya makna dan berharga bagi upaya deteksi dini dan pemetaan sosial.
Momen-momen ini menjadi sumber data sosial yang tak ternilai, karena disampaikan langsung oleh masyarakat tanpa tekanan formalitas dan dengan penuh keterbukaan. Itulah kekuatan dari pendekatan langsung yang penuh empati.
Langkah sederhana selepas subuh ini, ternyata menjadi kekuatan besar dalam menjaga harmoni di tengah masyarakat, serta memperkuat ketahanan wilayah dari dalam. (*)
