Sidrap, JURNALPOLRI.MY.ID – Babinsa (Bintara Pembina Desa) Kodim 1420/Sidrap kembali turun gelanggang, memimpin langsung pendistribusian Makan Bergizi Gratis yang menyasar ribuan warga di seluruh wilayah teritorial, Jumat (8/8/2025).
Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen Babinsa dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan gizi masyarakat.
Tak main-main, sebanyak 10.994 penerima manfaat tercatat mendapat suplai gizi seimbang dari program ini.
Pola distribusi dibuat rapi dalam tiga gelombang waktu: pukul 07.30 WITA, 08.30 WITA, dan 09.00 WITA. Tujuannya, agar penyaluran tidak menumpuk dan warga terlayani cepat.
Babinsa di tiap desa dan kelurahan menjadi garda terdepan. Mereka bukan hanya membagikan paket makanan, tetapi juga melakukan pendampingan langsung kepada warga.
Dari memastikan antrean tertib, mengecek data penerima, hingga mengawasi agar bantuan benar-benar jatuh ke tangan yang berhak.
Bahkan, di beberapa lokasi, Babinsa ikut membantu warga lansia dan penyandang disabilitas agar tetap nyaman selama proses pembagian berlangsung.
“Kami berharap program ini tidak hanya membantu masyarakat dari segi kebutuhan gizi, tetapi juga mempererat hubungan antara TNI dan rakyat,” tegas Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P..
Ia memberikan apresiasi penuh kepada seluruh Babinsa yang tanpa lelah berada di lapangan. Kehadiran Babinsa, lanjutnya, menjadi jaminan distribusi aman, cepat, dan tepat sasaran, tanpa ada pihak yang terlewat.
Respons warga Sidrap pun luar biasa. Banyak yang mengaku lega dan terbantu, apalagi di tengah naik-turunnya harga kebutuhan pokok yang kerap membuat dapur keluarga harus berhemat.
Senyum, ucapan terima kasih, dan tatapan penuh syukur terlihat di setiap titik distribusi, menciptakan suasana kebersamaan yang kental.
Program Makan Bergizi Gratis ini sendiri menjadi bagian dari agenda berkelanjutan Kodim 1420/Sidrap dalam mendukung ketahanan pangan daerah sekaligus membangun solidaritas sosial.
Dan selama Babinsa terus berada di tengah masyarakat, bukan hanya perut yang kenyang—hati warga pun ikut hangat, merasa tak pernah berjalan sendirian. (*)
