JURNALPOLRI.MY.ID, Sidrap – Matahari pagi bersinar hangat di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Hamparan hijau ladang jagung yang siap dipanen menjadi latar belakang sebuah momen bersejarah.
Sabtu (1/3/2025), Bupati Sidrap H. Syaharuddin Alrif bersama Wakil Bupati Nurkanaah baru saja tiba di tanah kelahirannya usai pelantikan pada 20 Februari lalu.
Tanpa menunggu lama, keduanya langsung turun ke lapangan, memimpin panen raya sekaligus penanaman jagung perdana.
Langkah cepat ini bukan sekadar simbolis, melainkan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendorong swasembada pangan dan mewujudkan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dalam bidang ketahanan pangan.
“Hari ini tanggal 1 Maret, bertepatan dengan 1 Ramadan, dan ini adalah hari pertama saya masuk Sidrap sebagai Bupati. Ini momentum untuk mengajak seluruh masyarakat bersatu membangun dan menyejahterakan kampung kita,” ujar Syaharuddin dengan semangat.
Sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung jagung di Sulawesi Selatan, Sidrap memiliki potensi besar dalam sektor pertanian.
Tahun lalu, produksi jagung mencapai sekitar 90.000 ton dari lahan panen seluas 15.000 hektare. Dengan dukungan teknologi dan sinergi yang lebih kuat, Syaharuddin optimis hasil panen tahun ini bisa meningkat.
“Benih sudah berkualitas, obat-obatan tersedia, ilmu pertanian semakin berkembang, dan pemerintah hadir untuk mendukung. Tantangan selanjutnya adalah memastikan harga jagung tetap stabil agar petani bisa lebih sejahtera,” tambahnya.
Panen raya ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Ketua DPRD Sidrap Takyuddin Masse, Dandim 1420 Letkol Inf Awaloeddin, S.I.P., Kapolres Sidrap AKBP Dr. Fantry Taherong, S.H., S.I.K., M.H. dan Kejari Sidrap Sutikno, S.H., M.H.
Tidak hanya pejabat pemerintah, acara ini juga melibatkan penyedia benih, penyedia pupuk, mitra pemasaran, serta para petani yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Syaharuddin juga memimpin diskusi interaktif bersama petani dan pemangku kepentingan lainnya.
Berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga dan akses terhadap pupuk berkualitas, menjadi fokus pembahasan.
“Kami ingin solusi nyata bagi para petani. Program ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi harus memberikan dampak langsung dalam meningkatkan kesejahteraan mereka,” tegasnya.
Panen dan tanam perdana jagung ini menjadi langkah awal yang menggambarkan sinergi antara pemerintah daerah, petani, dan sektor swasta dalam membangun ketahanan pangan di Sidrap.
Dengan semangat gotong royong dan inovasi pertanian yang terus berkembang, Sidrap diharapkan semakin kokoh sebagai sentra produksi jagung di Sulawesi Selatan. (*)
